Gizi Buruk di BS Masih Terjadi

Rabu 26-01-2022,08:44 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  KOTA MANNA, rakyatbengkulu.com - Fenomena gizi buruk harus menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah. Setiap tahun selalu ada balita yang mengalami gizi buruk.

Di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sepanjang 2021 ada delapan kasus gizi buruk atau turun satu kasus dari tahun 2020 yang mencapai sembilan kasus.

BACA JUGA:  Innalillahi, Eci (5) Bocah Penderita Gizi Buruk Meninggal Dunia, Total 28 Penderita Gizi Buruk di Seluma Dari data Bidang Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten BS tahun 2020 tercatat sembilan balita mengalami gizi buruk, 97 gizi kurang dan 8.911 normal.

Data ini tersebar di 14 puskesmas di 11 kecamatan BS. Dan gizi buruk paling tinggi berada di wilayah puskesmas Seginim yakni empat kasus.

Sedangkan data di tahun 2021, pihak Dinkes belum melakukan perincian secara lengkap. Akan tetapi ada delapan kasus balita mengalami gizi buruk sepanjang tahun 2021. Jumlah ini sedikit menurun dari tahun sebelumnya.

Plt Kadis Dinkes BS Budi Syaputra didampingi Kasi Kesga Gizi Yeti Indarni SST menyebutkan, gizi merupakan hal paling penting untuk balita. Sehingga setiap 25 February diperingati sebagai hari gizi Nasional.

Dan untuk Kabupaten BS, diungkapkan Budi pihaknya telah melakukan pencegahan gizi buruk bersama 14 puskesmas wilayah masingmasing.

Dinkes mengklaim, selama ini telah melakukan pemberian makanan tambahan pada bayi dan edukasi kesehatan pada ibu hamil untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya gizi buruk pada balita.

BACA JUGA:  Ini Daftar Lengkap Mutasi Kepala Sekolah di Bengkulu Utara “Terjadi peningkatan capaian kalau melihat turunnya angka gizi buruk,” terang Budi.

Selain itu Budi mengharapkan pada pemerintah desa tempat terjadinya gizi buruk untuk menganggarkan dana untuk mensupport pemberian makanan tambahan pada bayi. Sehingga dengan demikian akan sangat membantu pemerintah menurunkan angka gizi buruk.

“Karena kita terbatas hanya empat bulan. Jadi alangkah baiknya pemerintah desa bijak menganggarkan dana desa untuk pemberian makanan tambahan pada bayi,” pungkasnya. (tek)

Simak Video Berita 

Tags :
Kategori :

Terkait