Kasus Positif Covid-19 Tinggi Tidak Diikuti Peningkatan Kematian

Kamis 03-02-2022,14:38 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Satgas Covid-19 melaporkan bahwa kasus positif mingguan bertambah 40 kali lipat dibandingkan dengan awal Januari. Dalam perhitungan harian, pertumbuhan kasus positif mencapai 58 kali lipat.

Selain itu positivity rate kini berada di atas standar WHO yakni 6 persen. Diiringi dengan kematian harian yang meningkat 14 kali lipat.

BACA JUGA:  Vaksinasi Anak di Bengkulu Masih Minim ”Saat ini kasus positif makin meningkat cukup tajam. Dalam waktu singkat kasus meningkat cukup besar dan berkali kali lipat,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito Rabu (2/2)

Peningkatan kasus positif pada minggu ini kata Wiku adalah yang tertinggi dari minggu-minggu sebelumnya. Kasus mingguan pada awal Januari meningkat perlahan dari 1.400 kasus menjadi 3.000 kasus.

Kemudian meningkat menjadi 5.400 kasus kemudian meningkat menjadi 14 ribu kasus kemudian pada minggu ini mengalami lonjakan hingga 56.000 kasus atau 40 kali lipat dibanding awal Januari.

Kemudian lanjut Wiku jika dilihat dari kasus positif harian per tanggal 1 Februari lalu, kasus harian terlah mencapai 16 ribu kasus. Lebih tinggi dari penambahan kasus harian pada gelombang pertama di bulan desember 2020 lalu.

”Hal ini menjadikan positivity rate harian dari pemeriksaan antigen dan pcr telah mencapai 6. Telah diatas standar WHO. Sebelumnya pos rate konsisten di angka 0-2,” kata Wiku.

BACA JUGA:  Divaksin, dapat Motor Meski demikian, Wiku mengatakan peningkatan kasus positif harian yang tinggi tidak diikuti oleh peningkatan kematian yang sama tingginya. Meskipun kematian meningkat hampir 14 kali lipat dibandingkan 1 januari lalu, Jumlahnya jauh lebih sedikit daripada gelombang pertama di akhir 2020 lalu.

Kemudian pasien yang positif memiliki kemungkinan yang tinggi untuk sembuh. Meskipun tetap menjadi ancaman bagi kelompok rentan atau pasien dengan komorbid.

Di sisi lain, kenaikan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) juga mulai terlihat. Rata - rata BOR nasional kini berada pada 13,89 persen. DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi dengan BOR 52 persen, banten 22 persen, serta Jawa Barat 16 persen.

”30 provinsi di Indonesia masih mempertahankan BOR di bawah 10 persen,” kata Wiku.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait