KETAHUN, rakyatbengkulu.com - Tak kurang 50 rumah warga Desa Pasar Ketahun Bengkulu Utara (BU) terendam banjir, lebih kurang setinggi 0,5 meter.
Banjir berasal dari luapan aliran siring kawasan Pasar Ketahun, yang tidak bisa menampung derasnya arus air. Banjir memang rutin terjadi di perumahan Giri Kencana, setiap hujan deras terjadi lebih dari dua jam. Ini lantaran kecilnya saluran irigasi sedangkan kondisi tanah menurun sehingga air meluap ke wilayah permukiman masyarakat. BACA JUGA; Pascaangin dan Longsor di Kaur, PLN Normalkan 90% Jaringan Listrik Kades Giri Kencana, Roba’i Kades Giri Kencana menuturkan air mulai masuk ke wilayah permukiman warga pukul 15.00 WIB Jumat (4/2) dan terus meninggi. Untungnya, warga sempat memindahkan barang - barang berharga miliknya untuk menghindair terencam air. “Hingga sekarang (pukul 18.00 WIB, red) air masih tinggi. Namun hujan mulai mereda dan kemungkinan akan segera surut,” kata Roba’i. Biasanya, selain dari dampak banjir yang merusak barang-barang milik masyarakat, juga diikuti penyakit kulit. Ini lantaran air yang menggenangi rumah warga adalah air dari kawasan Pasar Tradisional Ketahun. “Kawasan perumahan yang terencam banjir adalah kawasan yang rendah, itupun memang padat penduduk dan siring air juga sangat kecil,” terangnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara, Eka Hendriyadi, SH, MH menutukan sesuai prediksi BMKG dalam beberapa hari ke depan curah hujan di wilayah BU tinggi. BACA JUGA: Penutup Drainase Banyak Hilang, Ulah Siapa? Ketahun, Batik Nau dan Air Besi menjadi tiga kecamatan yang rawan terendam banjir. “Banjir yang terjadi di Ketahun karena luapan dari saluran air. Kami juga berkoordinasi dengan kecamatan jika memang ada yang dibutuhkan dalam penanganan musibah tersebut,” pungkas Eka. (qia) Simak Video BeritaBanjir di Ketahun
Minggu 06-02-2022,12:10 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :