SETIAP orang memiliki risiko kanker. Baik karena gen alias garis keturunan atau dipicu faktor eksternal. Meski pada awalnya kanker didominasi oleh orang dewasa dan usia tua, namun dalam perkembangannya, banyak diderita pula oleh generasi muda bahkan anak-anak.
Dokter Bedah Onkologi dari RS Siloam Balikpapan, dr. Elvis Deddy Kurniawan Pualillin menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, kanker payudara disebut paling mendominasi diderita pasien khususnya perempuan. Berdasarkan pengalamannya, perkembangannya cukup pesat dibandingkan jenis kanker lain. “Sebelumnya yang mendominasi adalah kanker serviks,” ujar Elvis. Sebenarnya kanker bisa disembuhkan dengan metode pengobatan saat ini yang lebih modern. Dari operasi, mengonsumsi obat-obatan, hingga terapi menggunakan alat seperti radioterapi. BACA JUGA: Menunggu Jawaban Kepastian Lelang Calon Dirut RSMY Namun, akibat banyak dari penderita terlambat melakukan pemeriksaan, banyak yang harus menerima kenyataan pahit. Kanker mereka sulit diobati, harus dilakukan tindakan operasi, hingga proses panjang menjalani kemoterapi. “Pasien yang datang ke saya itu kebanyakan kankernya sudah dalam posisi stadium tinggi. Stadium III dan stadium IV,” kata lulusan Spesialis Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar itu. Dari catatannya, penderita kanker terlambat melakukan pengobatan ke dokter karena dua hal yakni ketakutan dan ketidaktahuan. Kanker payudara misalnya, meski penderita sudah merasakan benjolan di area dada mereka, namun karena takut terjadi hal-hal tidak diinginkan, mengurungkan niat ke dokter. Ada pula yang menganggap benjolan yang mengakibatkan tidak simetrisnya payudara adalah hal yang biasa. “Padahal sejak awal, pemerintah dan dunia kesehatan sudah menggencarkan program Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan Sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis),” jelasnya. Kata dia, semakin cepat sel kanker payudara diketahui, semakin cepat pula pengobatan dilakukan, sehingga peluang kesembuhan semakin besar. Maka itu, setiap orang dengan risiko tinggi kanker diminta jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan. Banyak pula tanda-tanda yang bisa dideteksi jika seseorang terkena kanker. Tentu berbeda-beda tergantung jenis kanker. Seperti kanker payudara, selain benjolan, pengaruh hormon seperti kondisi haid yang tidak teratur, terlambat menopause, wanita yang tidak melahirkan hingga ibu yang tidak menyusui anaknya bisa dikategorikan sebagai risiko kanker. “Pemeriksaan dini sangat penting. Karena pada stadium awal, kanker sangat sulit dideteksi. Khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat kanker di dalam anggota keluarga, disarankan melakukan skrining,” ucapnya. BACA JUGA: Rp 2,4 M Buat Seragam Gratis, Penjahit Lokal Gigit Jari Elvis juga menemukan tren penderita kanker semakin mengarah ke usia muda. Beberapa kasus bahkan berada di bawah usia kurang dari 30 tahun. Bahkan dirinya pernah menangani pasien berumur 18 tahun yang terkena kanker tiroid. Baca Selanjutnya>>>Terapi Semakin Modern
Sabtu 12-02-2022,09:10 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :