ANTREAN BBM Solar yang seakan tak berkesudahan berdampak fatal bagi para sopir truk angkutan. Menurunnya pendapatan para sopir hingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Derita mereka pun makin bertambah, tatkala pulang ke rumah tak dapat apa-apa
Seorang sopir truk batu bara Frengki (38) mengaku nyaris tidak dapat gaji lagi karena harus antre BBM. “Percuma juga kita berkomentar. Bakal didengar juga tidak, iya kan? Kalau kami sebagai sopir truk batu bara ini tidak dapat duit,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (24/3). Ia menyesalkan kelangkaan solar bisa terjadi. Karena sangat membuat pendapatannya menurun drastis. “Pengeluaran yang jelas sangat besar saat antre seperti ini. Biasanya kita pulang ke rumah masih bisa bawa duit Rp 200 ribu. Kalau sekarang paling sisanya Rp 50 ribu untuk dibawa ke rumah,” imbuh Frengki. BACA JUGA: Laporan Khusus: Pertamina Gagal Menurutnya, antrean ini lebih kondusif dijadwalkan pada saat pagi hari. Agar para sopir dapat istirahat tidur saat malam. “Akibat antre seperti ini para sopir tidak kurang tidur. Ini salah satu faktor terjadinya kecelakaan,” jelasnya. Ia juga mengaku merasa kesal pada saat antre kemaren, karena tidak kebagian solar di dua SPBU.“Sudah antre lama, dapat juga belum tentu. Kemaren saya sangat kesal karena dua kali antrean di SPBU tidak kebagian juga,” celetuk Frengki. Menurunnya pendapatan para sopir karena antrean BBM solar dipengaruhi biaya saat mereka mengantre. Dia berharap persoalan kelangkaan solar ini bisa segera diatasi oleh Pertamina bersama pemerintah. “Untuk makan dua kali sudah berapa, belum lagi rokok dan kopi, bisa sisa Rp 50 ribu untuk dibawa ke rumah sudah sangat syukur,” jelasnya. BACA JUGA: Dugaan Korupsi Pertambangan Benteng, Sejumlah Alat Bukti DitemukanJeritan Hati Para Sopir Truk di Tengah Antrean Panjang Solar, Pulang Istri Ngomel-ngomel
Jumat 25-03-2022,17:01 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :