Jeritan Hati Para Sopir Truk di Tengah Antrean Panjang Solar, Pulang Istri Ngomel-ngomel

Jumat 25-03-2022,17:01 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

          ANTREAN BBM Solar yang seakan tak berkesudahan berdampak fatal bagi para sopir truk angkutan. Menurunnya pendapatan para sopir hingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Derita mereka pun makin bertambah, tatkala pulang ke rumah tak dapat apa-apa

Seorang sopir truk batu bara Frengki (38) mengaku nyaris tidak dapat gaji lagi karena harus antre BBM. “Percuma juga kita berkomentar. Bakal didengar juga tidak, iya kan? Kalau kami sebagai sopir truk batu bara ini tidak dapat duit,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (24/3).

Ia menyesalkan kelangkaan solar bisa terjadi. Karena sangat membuat pendapatannya menurun drastis. “Pengeluaran yang jelas sangat besar saat antre seperti ini. Biasanya kita pulang ke rumah masih bisa bawa duit Rp 200 ribu. Kalau sekarang paling sisanya Rp 50 ribu untuk dibawa ke rumah,” imbuh Frengki.

BACA JUGA:  Laporan Khusus: Pertamina Gagal Menurutnya, antrean ini lebih kondusif dijadwalkan pada saat pagi hari. Agar para sopir dapat istirahat tidur saat malam. “Akibat antre seperti ini para sopir tidak kurang tidur. Ini salah satu faktor terjadinya kecelakaan,” jelasnya.

Ia juga mengaku merasa kesal pada saat antre kemaren, karena tidak kebagian solar di dua SPBU.“Sudah antre lama, dapat juga belum tentu. Kemaren saya sangat kesal karena dua kali antrean di SPBU tidak kebagian juga,” celetuk Frengki.

Menurunnya pendapatan para sopir karena antrean BBM solar dipengaruhi biaya saat mereka mengantre. Dia berharap persoalan kelangkaan solar ini bisa segera diatasi oleh Pertamina bersama pemerintah.  “Untuk makan dua kali sudah berapa, belum lagi rokok dan kopi, bisa sisa Rp 50 ribu untuk dibawa ke rumah sudah sangat syukur,” jelasnya.

BACA JUGA:  Dugaan Korupsi Pertambangan Benteng, Sejumlah Alat Bukti Ditemukan
Istri Ngomel
Dengan penghasilan yang menurun drastis para sopir juga mengaku rentan terjadi keributan dalam rumah tangga. “Ya dampak lain kita pulang ke rumah dengan bawa uang segitu, istri pasti ngomel-ngomel. Karena kebutuhan dapur saja tidak cukup,” terangnya.

Seorang sopir lain Sandi (26) mengaku sudah dua kali juga tidak kebagian saat mengantre solar di kota Bengkulu. Akhirnya Sandi mengantre di SPBU Pondok Kelapa Bengkulu Tengah.

“Kemaren saya antre di SPBU Rawa Makmur dari jam 02.00 WIB, selang berapa jam dolar habis sekitar jam 05.00 WIB. Akhirnya saya antrean lagi di Pondok Kelapa, kebagian BBM siang 13.00 WIB,” ungkap Sandi.

“Kalau di luar kota Bengkulu antreannya siang hari,” imbuhnya.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait