KELANGKAAN solar juga mendapat sorotan dari Gubernur Rohidin Mersyah. Ia mempertanyakan kelangkaan solar bisa terjadi. Sebab, untuk mengalokasikan jumlah solar subsidi yang didapat, itu berdasarkan jumlah kendaraan dan angkutan yang ada. Apalagi, saat ini bukan waktu yang menyebabkan peningkatan mobilisasi kendaraan.
"Sebenarnya dari sisi kuota pun dari hitungan kita sampai sekarang ini pola jumlah kita sudah cukup. Aneh ini, kayak minyak goreng juga kan. Itu kan secara kuota sudah ditambah, tahun ini dibandingkan 2021 lalu sudah ada peningkatan. Anehnya, belum pada waktu kebutuhan puncak, kok malah ini sudah berkurang, " ungkap Rohidin, saat dikonfirmasi oleh RB, Kamis (24/3). BACA JUGA; Solar Sulit, Duit Sulit Tak hanya jumlah solar yang keluhkan, namun untuk akibat persoalan minimnya solar masih memicu antrean di SPBU. Meskipun Pemprov Bengkulu dan jajaran terkait sudah memberlakukan sistem penjadwalan untuk penjual solar pada pukul 22:00 hingga 05:00 WIB. Selain itu, pihaknya juga sudah mengambil langkah, untuk memastikan penambahan kouta solar subsidi ada. "Ini kita juga meminta penambahan kuota. Kedua, dari rapat kita kemarin, disimpulkan kita mengambil kebijakan memberlakukan penjadwalan untuk pengisian solar untuk kendaraan pengangkut batu bara dan hasil perkebunan itu pada malam hari. Kita atur, agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat, " imbuh Rohidin. Ditambahkan Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, Fachriza Razie bahwa dalam waktu dekat ini Pemprov Bengkulu segera bersurat ke BPH migas. Mengajukan permohonan penambahan kouta solar.Antrean Solar Mengular, Gubernur: Aneh
Jumat 25-03-2022,17:14 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :