Pertalite Kosong, Pertamina Rekom Isi Pertamax

Rabu 06-04-2022,09:12 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU, rakyatbengkulu.com  –  Setidaknya hingga pukul 09.00 WIB, Rabu (6/3) pagi ini pengendara sulit mendapatkan BBM jenis pertalite di SPBU dalam Kota Bengkulu.

Seperti di SPBU Sp KM 8 dan SPBU Jalan P Natadirja. Di pintu masuk sudah terpampang tulisan "Pertalite dalam pengiriman", sebagai pertanda pengendara tak usah banyak tanya dan dipersilahkan mengisi jenis BBM lainnya.

Seperti Pertamax, yang harganya per 1 April lalu sudah lebih dulu dinaikan pemerintah menjadi Rp 12.500/liter. Bagi pengendara bermotor yang kantongnya pas - pasan, kondisi seakan dipaksa membeli pertamax jelas memberatkan.

BACA JUGA:  Jeritan Hati Para Sopir Truk di Tengah Antrean Panjang Solar, Pulang Istri Ngomel-ngomel Terlebih bagi mereka yang jelas - jelas menggantungkan hidupnya dari kendaraan, seperti para sopir. "Sejak Pertamax naik, rasanya kami selalu kesulitan untuk mendapatkan pertalite di SPBU," keluh Karnain, seorang sopir travel.

Baginya dengan  kondisi sulit seperti sekarang ini, sangat memberatkan jika harus mengisi mobilnya dengan pertamax. "Jangankan dapat uang dapur pak, kalau harus rutin membeli pertamax seperti sekarang, saya mesti nombok untuk uang jalan," sergahnya.

Mengenai hal ini, Area Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menjelaskan Pertamina memastikan pasokan BBM aman.

Khususnya jenis pertalite, diklaim aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Akhir Maret lalu, stok pertalite secara nasional 1,16 KL atau bisa bertahan hingga 15,7 hari ke depan.

Rekom Pertamax
Stok tersebut lanjutnya adalah akumulasi stok pada Terminal BBM, kilang dan instransit kapal.

BACA JUGA:  Gubernur Pastikan Stok Pangan di Bengkulu Aman Selama Ramadan “Kami pastikan stok Pertalite mencukupi. Pertamina Patra niaga menjamin pasokan BBM pada bulan ramadan dalam kondisi aman. Berdasarkan catatan kami, untuk wilayah Bengkulu ketahanan stok pertalite hari ini (kemarin, red) sekitar 4.372 KL," kata Nikho.

Ia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dan membeli BBM sesuai kebutuhan saat ini. Untuk penyesuaian harga hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi.

Untuk BBM Subsidi seperti pertalite yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter yang mana harga menyesuaikan dengan PBBKB masing - masing daerah.

"Kita berharap masyarakat tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas seperti pertamax. Karena angka oktan yang tinggi ini membuat pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu, sangat direkomendasikan buat kendaraan sehari - hari saat ini, " tukasnya.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait