Pertamax Naik Pertalite Tak Boleh Langka

Sabtu 09-04-2022,11:19 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Langkah pemerintah menaikan harga Pertamax menjadi Rp 13.000 perliter di Provinsi Bengkulu masih menuai pro kontra. Walaupun disisi lain harga pertalite turun menjadi Rp 7.650 perliter.

Sebab usai kebijakan tersebut, tidak jarang masyarakat masih kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite tersebut.

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kerap kali mengalami kekosongan Pertalite. Dengan dalih masih dalam perjalanan.

“Jangan sampai Pertamax harganya naik, sementara Pertalite langka. Kalau itu terjadi, masyarakat bisa semakin susah,” kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Ir. Muharamin.

Ketua DPC Partai Demokrat Mukomuko tersebut berharap kebijakan menurunkan harga pertalite ini tidak seperti kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga minyak goreng

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000. Saat kebijakan tersebut diberlakukan, migor langka di pasaran.

“Pertamina harus menjamin ketersediaan Pertalite di SPBU. Kalau Pertalite langka atau kosong, mau tidak mau masyarakat dipaksa membeli Pertamax,” tukas Muharamin.

Dia juga tidak menginginkan persoalan baru muncul. Di tengah persoalan kelangkaan solar di Bengkulu yang belum kunjung diatasi. Termasuk kenaikan harga minyak goreng.

“Sebelum muncul persoalan baru, saya sekali lagi meminta agar Pertamina mengantisipasi kelangkaan Pertalite,” kata anggota DPRD Provinsi daerah pemilihan Mukomuko ini.

Wakil rakyat empat periode ini mengingatkan, bahwa dalam waktu dekat atau sekitar tiga minggu lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mobilitas hampir dipastikan merangkak naik. Konsumsi BBM, termasuk Pertalite bisa lebih banyak.

“Ramadan dan Lebaran Idul Fitri merupakan momen spesial umat muslim. Saat lebaran, tentunya banyak mudik dan bersilaturahmi. Jangan sampai momen-momen ini dirusak karena kesulitan mendapat BBM,” tukas Muharamin.

Sebelumnya Area Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatan per 27 Maret 2022, stok Pertalite secara nasional 1,16 juta kilo liter atau bisa bertahan hingga 15,7 hari ke depan. Stok tersebut adalah akumulasi stok pada Terminal BBM, kilang dan instransit kapal.

“Kami pastikan stok Pertalite mencukupi. Pertamina Patra Niaga menjamin pasokan BBM pada bulan Ramadan dalam kondisi aman,” Kata Nikho.

Nikho meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dan membeli BBM sesuai kebutuhan saat ini. Lebih lanjut, Nikho menyampaikan penyesuaian harga hanya berlaku untuk BBM Non Subsidi.

“Untuk BBM Subsidi seperti Pertalite yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83%, tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter harga, menyesuaikan dengan PBBKB masingmasing daerah,” jelasnya. (**/prw/dprdprovbengkulu)

Tags :
Kategori :

Terkait