SELUMA, rakyatbengkulu.com – Di tengah harga minyak goreng (Migor) kemasan melambung tinggi setelah subsidi dicabut, sejumlah toko yang menjual bahan sembako menolak untuk menjual migor curah.
Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disprindagkop) dan UKM Kabupaten Seluma, Hun Ibrori melalui Kabid Perdagangan Bainal Amiin mengatakan, hal itu terungkap dalam rapat koordinasi antara Disprindag Provinsi Bengkulu dan Polda Bengkulu. Menurutnya, setelah dilakukan survey terkait pemasokan Migor curah ke Seluma, ternyata banyak toko sembako yang menolak menerima pasokan minyak curah tersebut. “Kita ada bantuan minyak curah tapi kami sudah survey ke lapangan. Rata-rata toko di Kabupaten Seluma tidak sanggup menerima,” ujarnya. BACA JUGA: Di Sini, 4 Kecamatan Tolak Migor Curah Alasannya, jika mereka menerima dan menjual eceran minyak curah. Maka mau tidak mau harus merekrut karyawan baru untuk mengemas ulang minyak goreng curah tersebut. Dilain sisi, saat ini sudah banyak toko yang tak lagi memiliki drum penampung minyak curah. Sehingga harus membeli, jika menerima minyak curah yang tentunya harus mengeluarkan modal lagi. “Jadi mereka agak keberatan menerima minyak curah ini. Karena harus menambah karyawan dan peralatan,” jelasnya. Terkait hal ini Disperindakop Kabupaten Seluma telah melaporkan ke Disperindag Provinsi Bengkulu. BACA JUGA: Menteri Datang, Mudah – mudahan Solar Lancar Terus “Kita sudah laporkan untuk Seluma tidak menerima minyak curah karena toko tidak bersedia dengan alasan tersebut,” ungkpanya. Sementara itu, saat ini khususnya di Kabupaten Seluma Migor sudah tidak langka lagi seperti bulan lalu khususnya jenis kemasan. Namun harga melambung tinggi mulai dari Rp 25 ribu per kilogram sampai Rp 27 ribu per kilogram. Sedang minyak curah susah dicari di toko, hanya ada satu dua toko yang menjual eceran minyak curah. (juu) Simak Video BeritaToko Sembako Tolak Minyak Goreng Curah
Senin 11-04-2022,08:22 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :