KAUR, rakyatbengkulu.com - Turunnya harga tandan buah segar (TBS) sawit dengan drastis, membuat sebagian besar pemilik usaha penampung sawit atau yang biasa dikenal toke merugi hingga puluhan juta.
Ini setelah Pabrik Crude Palm Oil (CPO), mengumumkan harga TBS sawit turun secara mendadak. Salah satu penampung buah sawit di Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur Imanta mengatakan, harga TBS sawit ini turun drastis tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu yang disampaikan pada malam hari. Dia mencontohkan, buah sawit diambilnya dari petani pagi hari dengan harga Rp 2.900 per kilogram. Saat diantar ke pabrik pada malam harinya, terjadi penurunan harga beli pabrik ke penampung dengan harga Rp 1.300 per kilogram. BACA JUGA: Harga Sawit Merosot Tajam, di BS Pabrik Tutup 29 April "Turunnya harga buah ini pada Minggu (24/4) malam. Kami sama sekali tidak mengetahui, sedang buah dari petani tidak sedikit jumlahnya yang kami tampung,” keluhnya. Imanta menambahkan ada 4 mobil truk berisi TBS sawit dengan total berat lebih kurang 32 ton yang dibelinya dari petani dengan harga Rp 2.900 per kilogram dengan total Rp 92.800.000. Namun dengan terjadinya penurunan harga beli dari pabrik sebesar Rp 1.600 per kilogram, menyebabkan kerugian yang dialaminya mencapai Rp 51.200.000. “Harga beli tinggi ke petani, sedangkan harga beli pabrik turun tajam. Kalau tidak mau jual tentunya buah akan hancur dan busuk, tentu kerugian samakin bertambah. BACA JUGA: Sumur Tercemar Warga Resah, Pemicunya Terindikasi Aktivitas Tambak Bisa diprediksi bakal banyak penampung sawit yang akan gulung tikar kali ini. Semoga apa yang terjadi saat ini tidak berlangsung lama. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.Harga Sawit Anjlok, Para Toke Merugi Besar
Selasa 26-04-2022,10:08 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :