Di Bengkulu Utara, TBS Sawit juga Rendah

Senin 09-05-2022,10:10 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

    ARGA MAKMUR, rakyatbengkulu.com – Meski Pemkab Bengkulu Utara (BU) sudah mengingatkan seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) untuk kembali meningkatkan harga Tandan  Buah Segar (TBS) kelapa sawit, namun hal ini belum berdampak pada kenaikan harga.

Hingga Minggu (8/5), baru ada satu PKS yang membuka pabriknya dan menerima penyaluran kelapa sawit dari pengumpul. Itupun dengan harga beli yang masih rendah mulai dari Rp 1.600 - 1.700 per kilogram.

Sehingga harga beli pengumpul ke petani juga masih rendah mulai dari Rp 1.500 - 1.600 per kilogram. Bahkan di daerah-daerah yang sulit dijangkau, pengumpul membeli TBS sawit hanya Rp 1.300 per kilogram.

BACA JUGA:  Cek Harga TBS Sawit di Seluma Asrin, salah satu pengumpul kepala sawit dari masyarakat menuturkan saat ini harga TBS masih anjlok. Ia berharap jika nantinya setelah seluruh pabrik buka, harga akan kembali stabil minimal di atas Rp 2.200 per kilogram.

“Saat ini hanya ada satu pabrik yang buka, sehingga mau tidak mau kami menjual ke pabrik tersebut. Meskipun harganya yang sangat rendah,” terangnya.

Ia menjelaskan saat menjelang lebaran pengumpul banyak merugi lantaran tiba - tiba harga anjlok. Bahkan saat ini pabrik juga masih lambat menginformasikan harga sehingga ia kembali khawatir akan kembali merugi.

“Sebelum lebaran rata - rata pengumpul rugi puluhan juta. Sedangkan tidak mungkin menyimpan TBS sawit karena akan busuk. Maka mau tidak mau harus menderita rugi,” terang Asrin.

BACA JUGA:  Harga TBS Sawit Belum Stabil Ia berharap rencana intervensi pemerintah terkait harga TBS bisa meningkatkan pendapatan petani dan pengumpul. Peningkatan ini dengan harga yang lebih stabil.

 “Kalau terjadi penurunan seperti sebelum lebaran lalu, harga terjun jauh maka dipastikan pengumpul akan merugi besar,” pungkasnya. (qia)

Tags :
Kategori :

Terkait