Warga Pertanyakan Dana CSR dari Tambak, Pak Kades: Buat Bayar PBB

  KAUR, rakyatbengkulu.com - Sejumlah warga di Desa Padang Hangat Kecamatan Kaur Tengah Kabupaten Kaur  mempertanyakan alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan tambak udang, PT. Karua Hanesa Jaya.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Padang Hangat, Minami (52) menjelaskan dana CSR dari PT. Karua Hanesa Jaya sebesar 10 juta diserahkan ke Kades Padang Hangat pada Januari 2022. Namun, lanjutnya dana belum ada penjelasan penggunaannya.

BACA JUGA:  Pembuangan Limbah Terus Berlangsung "Kami minta penjelasan dan pertanggungjawaban dari kades. Ke mana uang tersebut digunakan, dan bagaimana pertanggungjawaban penggunaan uang tersebut,” katanya.

Sementara itu, perwakilan tambak udang PT. Karua Hanesa Jaya, Sulaiman mengatakan, sejak beroperasinya PT. Karua Hanesa Jaya di wilayah Desa Padang Hangat, sudah 16 kali memberikan kontribusi untuk desa melalui dana CSR sebesar Rp 10 juta setiap kali panen.

Dengan catatan, panen dilakukan berhasil. Selain berkontribusi untuk desa, menurut perusahaan ada juga CSR untuk Pemkab Kaur.  “Selama ini sudah kami realisasikan dengan baik, soal uang itu dikemanakan saya tidak tahu, itu urusan kepala desa. Yang jelas, sudah kami serahkan, ada bukti kwitansi dan dokumentasinya," tegasnya.

BACA JUGA:  Rekrutmen CASN Diperketat, Ada Denda Ratusan Juta bagi yang Mundur Dikonfirmasi, Kades Padang Hangat  Muslim membenarkan uang CSR dari perusahaan untuk desa sudah diterimanya bulan Januari lalu. Uang tersebut digunakan untuk membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB) masyarakat, sebagai salah satu syarat pengajuan pencairan Dana Desa (DD).

Kemudian digunakan untuk biaya operasional kegiatan desa. Diakuinya, penggunaan dana itu tidak melalui musyawarah bersama masyarakat, hanya melalui diskusi dengan BPD. “Saya akan bertanggungjawab untuk mengembalikan uang tersebut, pada akhir bulan Juni ini menunggu DD," jelasnya. (pir)

Simak Video Berita