SELUMA, rakyatbengkulu.com - Petani sawit di Kabupaten Seluma beberapa hari ini terakhir menjerit. Mereka tetap kesulitan menjual hasil panen.
Ini setelah salah satu pabrik CPO terbesar di Bengkulu. yakni PT CSL yang beroperasi di Kabupaten Bengkulu Tengah tutup, tidak menerima buah sawit. Padahal mayoritas masyarakat di Kabupaten Seluma menjual sawit ke Benteng melalui pengumpul atau toke di Kabupaten Seluma. BACA JUGA: Pemda Menyerah, Pabrik Sawit Tutup MELUAS Salah satu pengumpul sawit di Kabupaten Seluma, Sarjan Effendi, SE mengatakan hampir seluruh rekan rekannya sesama toke menjual sawit dari petani di PT CSL Bengkulu Tengah. Sehingga karena PT CSL tutup menerima buah. Maka dampaknya jelas dirasakan oleh masyarakat petani sawit di Kabupaten Seluma. "Mayoritas rekan sesama toke menjual sawit yang dibeli dari masyarakat di PT CSL. Tapi sudah sejak kemarin, PT CSL tutup menerima buah. Karena tanki CPO sudah penuh. Serta belum diberitahukan kapan buka lagi," ungkapnya. Sarjan mengatakan, untuk pabrik CPO di Seluma. Seperti PT AIP, dan PT BSL menerima buah sawit dari masyarakat dalam jumlah terbatas. BACA JUGA: Masalah Proyek, 2 Kontraktor Laporkan Oknum ASN BPBD Provinsi Bahkan harus mengantre selama empat hari untuk bisa membongkar sawit yang dijual. "Kalau untuk pabrik di Seluma, kapasitasnya rendah. Serta harus mengantre selama empat hari baru bisa bongkar buah. Jadi selama ini kami jual ke Bengkulu Tengah. Untuk harga sawit sendiri masih di kisaran Rp 1300/kilogramnya. Kami beli dari petani di Seluma," terangnya.Pabrik Tutup, Petani Sawit Seluma Menjerit
Sabtu 04-06-2022,16:06 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :