BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Jelang Hari Raya Kurban Idul Adha, harga sapi mengalami kenaikan.
Efek dibatasinya sapi luar masuk ke Bengkulu, mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PKM) ikut mempengaruhi. Hingga berita ini di-update, harga terendah di Kota Bengkulu mencapai Rp 14 juta per ekor. Sedangkan tertinggi, bisa mencapai Rp 18 juta per ekor. BACA JUGA: Panik PMK, Lima Mobil Diperintahkan Pulang Sulaiman (44), peternak Sapi di Jalan Raya Padang Kemiling Kelurahan Sukarami mengatakan jumlah sapi di kandangnya sekarang tidak banyak lagi. Lantaran sapi dari Padang dan Lampung, dilarang masuk ke Bengkulu. Sebab di sana, informasi yang diterima Sudah terjangkit PKM pada sapi. Di perbatasan untuk kedua Provinsi ini, pemeriksaannya juga cukup ketat. Khusus sapi lokal kata Sulaiman, semuanya belum ada laporan terjangkit dan masih dalam keadaan aman. Sehingga keadaan jual beli cukup ramai ‘’Penyakit mematikan ini kalau diserang kuku, sapi tidak bisa berdiri sedangkan kalau mulut sapi tidak mau makan dan bisa berujung matinya sapi - sapi,‘’ paparnya. Lantaran jumlah sapi terbatas, mengingat stok lokal masih sedikit, membuat harga jadi mahal. ‘’Sekarang harga terendah ada di Rp 14 jutaan dan termahal bisa mencapai Rp 18 jutaan per ekornya,‘’ paparnya. Semula harga sapi di bawah Rp 14 juta, karena tak ada pembatasan sapi dari luar masuk ke Bengkulu. Untuk menjaga kesehatan sapi, Sulaiman rutin meminta bantuan dokter hewan 1 minggu dua kali, memeriksa kesehatan ternaknya. Alasannya jika tidak dilakukan, risiko sapi tertular PMK cukup besar. Bukan itu saja, pakan sapi turut diperhatikan termasuk kebersihan areal kandang.Harga Sapi Melambung
Selasa 07-06-2022,14:37 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :