BENGKULU, rakyatbengkulu.disway.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak di Provinsi Bengkulu semakin hari semakin meningkat.
Dari data yang disampaikan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, ada 560 kasus PMK yang tercatat hingga Senin (27/6) pukul 12.00 WIB. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M. Syarkawi. “Itu tersebar di beberapa kabupaten. Jika lewat dari jam itu kita akan cek lagi update terbarunya,” kata Syarkawi. Untuk update terbaru kabupaten dengan kasus PMK terbanyak itu ada di Rejang Lebong dan yang paling sedikit ada di Kabupaten Mukomuko. BACA JUGA:33 Ekor Sapi Terjangkit PMK di Bengkulu Selatan “Ada Beberapa kabupaten itu yang nol kasus. Seperti di Bengkulu Utara yang awalnya hanya satu kasus dan itu sudah sembuh,” ucapnya. Untuk vaksin PMK sendiri saat ini sudah masuk ke Indonesia. Untuk Provinsi Bengkulu untuk tahap 1 ini mendapatkan 4000 dosis vaksin PMK. BACA JUGA:Cegah PMK Masuk Bengkulu, Pos di Nasal Kaur Aktif “4000 dosis ini sudah kita sebarkan ke beberapa Kabupaten yang sudah lama terdampak oleh PMK ini. Itu sudah kita salurkan dan segera akan dilakukan vaksinasi,” ujarnya. Dari Kementeriaan Kemaritiman dan Investasi menaruh perhatiaan yang sangat kuat terhadap PMK ini. Karena PMK inikan memang betulbetul pengaruhnya multi dimensi. Baik dari segi kerugiaan ekonomi sampai ke investasi. Disampaikannya, dari hasil rapat yang usai digelar bersama Kementerian Kemaritiman dan Investasi. Bahwa dari pihak kementeriaan mengatakan bahwa dampak terbesar dari PMK ini sendiri adalah perekonomiaan dan investasi. Karena jika sapi itu sudah terdampak PMK maka harganya akan turun sangat jauh. Jika harga sapi sehat harganya Rp 40 juta, ketika sudah terpapar PMK maka harga sapi itu hanya Rp 10 juta. BACA JUGA:Panik PMK, Lima Mobil Diperintahkan Pulang “Itu kata Menteri. Bayangkan saja jika banyak sapi di Indonesia ini terkena PMK. Ini akan membuat kerugian ekonomi yang sangat tinggi,” ucapnya. Untuk biaya pemberantasan PMK Ini sendiri sangatlah tinggi. Maka pemerintah pusat memang harus betulbetul memperhatikan PMK ini. “Sebab itu ini memang betul-betul menjadi perhatiaan dari pemerintah pusat. Untuk bagaimana langkahlangkah untuk melakukan pengendaliaan PMK ini,” tutupnya. ( eng)Kasus PMK Semakin Meluas
Selasa 28-06-2022,10:27 WIB
Reporter : adminrakyatbengkulu2
Editor : adminrakyatbengkulu2
Kategori :
Terkait
Minggu 03-11-2024,13:22 WIB
Mirip Musang, Garangan Jawa Fauna Asli Indonesia yang Mampu Lawan Ular Berbisa
Sabtu 26-10-2024,15:47 WIB
8 Hewan yang Dapat Bertahan Tanpa Makan dan Minum dalam Jangka Waktu Lama
Sabtu 26-10-2024,15:36 WIB
7 Hewan dengan Umur Hidup Relatif Singkat, Salah Satunya Udang Mantis
Minggu 20-10-2024,07:48 WIB
10 Fakta Unik Sugar Glider, Hewan Marsupial yang Eksotis
Kamis 17-10-2024,08:36 WIB
Ini Dia 4 Hewan Melata yang Paling Berbahaya di Dunia
Terpopuler
Selasa 19-11-2024,14:52 WIB
Diduga Alami Depresi, Begini Kronologis Pria di Lebong Nekat Loncat dari Tower Seluler hingga Meninggal Dunia
Rabu 20-11-2024,05:28 WIB
Detail per Desa, Rincian Dana Desa 2025 Pasuruan Jawa Timur Rp352,5 miliar: Siapa yang Terbesar dari A-M
Selasa 19-11-2024,20:22 WIB
BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda
Rabu 20-11-2024,07:46 WIB
iOS Future Proof: Kenapa iPhone Bisa Awet dan Bertahan Lama?
Terkini
Rabu 20-11-2024,11:31 WIB
Dugaan Mobilisasi RT dan RW, Bawaslu Provinsi Bengkulu Diminta Segera Tindak Tegas
Rabu 20-11-2024,11:14 WIB
3 Makanan Enak yang Bisa Berbahaya Jika Tidak Diolah dengan Benar, Wajib Perhatikan Hal Ini!
Rabu 20-11-2024,11:09 WIB
5 Pengganti Nasi Putih yang Efektif untuk Program Diet dan Turunkan Berat Badan
Rabu 20-11-2024,11:01 WIB
Family By Choice Episode 13-14 Tayang Hari Ini: Kim Sanha Dihadapkan pada Pilihan Sulit
Rabu 20-11-2024,10:55 WIB