KEPAHIANG, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Jelang Hari Raya Idul Adha, Minggu (10/7), peternak di Kepahiang masih kebingungan mendapatkan surat keterangan sehat untuk ternaknya. Hewan ternak, yang akan dijadikan hewan kurban oleh masyarakat. Seperti yang dikeluhkan Untung (45), seorang peternak di Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang. Dia mengatakan ada belasan ternak sapi miliknya yang sudah dipastikan akan dibeli masyarakat. Namun, untuk surat keterangan sehat dari hewan kurban tersebut sama sekali belum didapatkannya. BACA JUGA: Cara Menyembelih Kurban Sesuai Syariat "Yang order hewan kurban Alhamdulillah masih ada. Sampai saat ini belum ada yang cancel. Karena penyerahannya minggu nanti, ngak tau nanti hari Minggu seperti apa," kata Untung. Untung memiliki 40 ekor sapi dan kerbau di kandangnya. Dengan harga bervariasi mulai dari Rp 14 juta hingga Rp 35 juta. Hanya saja untuk penjualan tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di mana saat ini hewan-hewan di Kepahiang, khususnya sapi, kerbau, dan kambing, terancam wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). "Saya sempat minta ke dinas terkait. Namun pihak dinas menjelaskan tidak sembarangan untuk mengeluarkan surat keterangan sehat tersebut, harus dilakukan uji laboratorium di Lampung. Sementara pihak dinas belum mendatangi kadang saya untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban," ucapnya. BACA JUGA: Di Kota Bengkulu Ribuan Warga Muhammadiyah Salat Id di Jalan Soeprapto, Khatib: Perbedaan Wajar Menurutnya, pemerintah harus memberikan informasi terkait surat keterangan sehat ini sebulan sebelum Idul Adha ini. Jangan justru mendadak menjelang hari H. Disisi lain, ia mengaku sulit membedakan hewan ini terjangkit PMK atau tidak. Selain itu juga para peternak sulit dapat vaksin. Sehingga untuk alternatif sementara saran dari teman-teman peternak lainnya, para petani menggunakan obat tradisional, seperti gula merah ataupun kunyit. BACA JUGA: Berikut Runut Kejadian Hingga Ayu Ting Ting Dilapor ke Polda Bengkulu "Saya masih bingung, soalnya kalau seperti sapi atau kerbau naik ke mobil lebih dari 1 jam pasti berbusa atau mabuk, melihat kukunya juga kemungkinan lecet lantaran naik turun mobil," jelasnya.