Jangan Banyak Berhalusinasi, Pasien Skizrofenia di RSJK sudah Ribuan

 

BENGKULU,RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID– Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu mendata, hingga (19/7) 2022 sudah ribuan menangani pasien gangguan kejiwaan Skizofrenia.

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medik dan Keperawatan RSJK menerangkan,  dari data medis ditemukan pasien rawat inap yang mengalami gangguan Skizofrenia Unspesifik berjumlah 1.395.

Skizofrenia ini adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfikir, merasakan dan berperilaku dengan baik. 

"Biasanya penyakit ini ditandai dengan berhalusinasi, omongan yang ngelantur dan gangguan dalam berfikir, “ ucapnya.

Gangguan  terbanyak kedua,  Skizofrenia Paranoid yang berjumlah 177 pasien.

Ketiga, gangguan Skizofrenia Disorder yang berjumlah 31 pasien. 

Terkait pelayanan yang diberikan kepada pasien guna untuk proses penyembuhan terhadap pasien, RSJK memiliki psikiater, dokter umum, psikolog, perawat, ahli gizi dan tim farmasi.

BACA JUGA: Gangguan Jiwa, Warga Purbosari Dibawa Ke RSJKO

“ Terkait pelayanan untuk para pasien kami sudah menyiapkan beberapa elemen istilahnya itu Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) itu ada psikiater, kemudian ada dokter umum, kemudian terlibat juga di sana.

Nanti ada psikolog, untuk menggali kondisi psikologis atau mungkin pasien yang membutuhkan psikoterapi.

"Kemudian yang berikutnya pasti ada perawat-perawatnya. Pasien ini selalu kami awasi," ujarnya.

Jika nantinya pasien butuh asupan gizi dihadirkan juga ahli gizi untuk mendukung proses penyembuhan pasien,

Dari data saat ini jumlah pasien RSKJ yang dirawat inap, 3452 pasien yang berbeda-beda ruangan tergantung dari gangguan yang dialami.

BACA JUGA: Dicekoki Miras, Gadis Belia 'Digarap' di Hotel, Sempat Live di Medsos

Selain itu juga,  pasien berasal dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Ada yang disebabkan karena faktor ekonomi, karena narkoba dan tuntutan pekerjaan.

RSKJ menyiapkan beberapa tahapan terkait proses penyembuhan pasien dari awal masuk hingga proses pemulangan pasien.

“Biasanya dari awal masuk pasien yang dirawat inap masuk melalui IGD.

Kemudian kondisinya akut misalnya calon pasien sudah ngamuk-ngamuk, sudah memberontak dan kondisi sudah tidak terkontrol.

Demi melindungi orang disekitar dan demi proses penyembuhan.

Dari IGD kami pindahkan ke ruangan Insentif Psikiater Care (IPC).

Di situ nanti, mungkin sudah ada perbaikan biasanya terjadi perubahan setelah tiga sampai empat hari, " tambahnya.

BACA JUGA: Promo Spesial Asem-Asem Iga Sapi di Serunai Restaurant Hotel Santika Bengkulu

Dari sana, petugas akan memindahkan ke ruangan intermediate atau ruang tengah.

Di ruang ini,  biasanya berjalan  tiga minggu sudah terlihat ada perubahan.

Selanjutnya, petugas akan melakukan persiapan untuk kepulangan pasien.

"Kami latih pasien ini mengenai hal apa saja yang bisa kami latih disinilah psikolog turun bersama perawat ruangan untuk mengetahui bakat pasien ini ke mana,” jelasnya. 

Terkait penyembuhan pasien, biasanya RSKJ melatih pasien dengan hal-hal yang dilakukan orang normal para umumnya.

“ Biasanya jika sudah hampir dalam proses pemulangan, pasien kami melatih dengan cara menyuruh membeli sesuatu ke warung.

Ini untuk mengetahui apakah pasien sudah bisa bertanggung jawab atau tidak.

Selain itu, ada juga yang dilatih menjahit dllhal ini dilakukan untuk membiasakan pasien kembali rumah.

"Karena biasanya saat di rumah tidak dikasih tanggung jawab, yang menyebabkan pasien tidak dianggap dan tidak bisa diandalkan,” jelasnya

Sementara itu, untuk alur masuk harus didaftarkan terlebih dahulu dan membayar sebesar Rp 40 ribu.

Setelah itu langsung diperiksa oleh dokter mengenai gangguan yang dialaminya.

"Kami ada biaya pendaftaran, kalau sekarang itu harganya Rp 40 ribu dan itu harus ditandatanganinoleh penanggung jawab.

Jika pasien ini tidak ada penanggung jawab, kami tidak berani menanganinya,” jelasnya.

BACA JUGA: Empat Kali Cabuli Pacar Bawah Umur

Kemudian, jika tenaga medis RSKJ mendapatkan pasien yang tidak terkontrol dengan menyerang secara fisik maupun merusak benda disekitar, tim medis akan menanganinya dengan beberapa cara

“Hal yang pertama kami lakukan yaitu berusaha untuk menenangkan dengan melalui pendekatan verbal,jika tidak mempan melalui suntik.

Jika hal ini masih tidak bisa dilakukan akan kami ikat dengan alat khusus yang tidak menyakitkan pasien agar bisa disuntik dan bisa menjadi lebih tenang” tutupnya. (cw1)

BACA JUGA: Pertalite Sulit, Sopir Travel Minta Ongkos Naik

 

Daftar 10 Penyakit Terbesar Pasien Rawat Inap

Diagnosa /Jumlah

 

Skizrofenia Unspesifik /1395

 

Skizrofenia Paranoid /177

 

Skizrofenia Disorder /31

 

Skizrofenia Residual /30

 

Acute and Transient Psychotic Disorder /23

 

Gangguan mental dan penyalahgunaan zat/ 19

 

Gangguan Afektif Episode Depresi /7

 

Skizoaffective disorder, Depresive Type /6

 

Skizoaffective disorder, Bipolar Type/ 6

 

Manic Episode, Unspecifed/ 2