BENGKULU,RAKYATBENGKULU,DISWAY.ID – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang Indonesia saat ini, diperkirakan akan berakhir hingga enam tahun ke depan. Lamanya masa penanganan virus PMK ini, dikarenakan penyebaran PMK yang sangat cepat. “Untuk berakhirnya penyebaran virus PMK ini biasanya hingga enam tahun. Untuk penanganan PMK ini sama seperti saat kita menangani Covid-19 beberapa waktu lalu,” Ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi, (3/8).
BACA JUGA: Cegah PMK Meluas, Larang Jual Sapi ke Luar Kota Namun, walaupun untuk mengakhiri virus ini butuh waktu yang cukup lama, Dinakeswan Provinsi Bengkulu terus menyuplai vaksin ke Dinakeswan yang ada di Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu. Hingga saat ini, sudah sebanyak 9.879 ternak di Provinsi Bengkulu yang sudah di lakukan vaksinasi. Vaksinasi ini sendiri, bertujuan untuk memutus penyebaran PMK kepada ternak yang masih sehat. Karena jika ternak yang masih sehat di vaksin, itu akan menambah kekebalan tubuh dari ternak tersebut dan mempersulit terpapar oleh PMK. BACA JUGA:Masih Tinggi, Kasus PMK Baru Terus Bermunculan “38.300 dosis dan itu sudah kita sebarkan ke Kabupaten/Kota se-Provinsi Bengkulu dan saat ini Dinas Peternakan di Kabupaten/Kota saat ini sedang melaksanakan vaksinasi,” terangnya. Selain melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan virus PMK. Dinakeswan Provinsi juga menerapkan Biosecurity. Perlu diketahui, Biosecurity adalah upaya untuk memutuskan rantai masuknya agen penyakit ke induk semang atau program yang dirancang untuk melindungi ternak dari bebagai serangan penyakit dan sebagai langkah awal dalam pengendalian wabah penyakit. Kemudian, Kebersihan kandang juga menjadi poin utama utama untuk tetap menjaga kekebalan tubuh dari hewan. Karena menurut Kadis Dinakeswan Provinsi Bengkulu, jika kandang itu bersih maka daya tahan tubuh dari ternak itu akan bertambah. BACA JUGA: 2 Tahun Pacaran dengan Duda, 11 Kali sudah Siswi SMP Ternoda “Tetap, kita juga menerpakan Biosecurity. Untuk Biosecurity kita adalah Desinfeksi seperti pembersihan kandang. Jadi dengan Desinfeksi itu agar mengurangi populasi virus yang ada,” terangnya. Namun menurutnya, untuk melakukan pencegahan yang paling apuh agar ternak tidak tertular PMK adalah dengan dilakukan vaksinasi. Dan untuk vaksinasi saat ini Dinakeswan se-Provinis Bengkulu sedang melakukan perceptan vaksinasi. “Kita juga di bantu dengan jumlah vaksin yang memadai. Dan kita usahakan semua ternak yang masih sehat itu akan di vaksi secara maksimal,” tambahnya. Kemudian, untuk dampak dari PMK di Provinsi Bengkulu belum begitu nampak. Karena hingga saat ini belum ada gejolak kekurangan dagi atau tidak adanya daging dan terjadi kenaikan harga daging di pasaran. BACA JUGA: Cek Kios Pupuk Subsidi “Tidak terlalu berdampak dengan adanya PMK ini. Karena hingga hari ini belum ada gejolak kita kekurangan daging,” pungkasnya. (eng)
Data Kasus PMK Ternak Se-Provinsi Bengkulu
DAERAH SAKIT SEMBUH MASIH SAKIT Kepahiang 167 ekor 147 ekor 20 ekor Bengkulu Utara 519 ekor 75 ekor 433 ekor Rajang Lebong 1.184 ekor 766 ekor 405 ekor Seluma 366 ekor 94 ekor 272 ekor Bengkulu Selatan 2.270 ekor 1.227 ekor 1.031 ekor Mukomuko 346 ekor 57 ekor 288 ekor Bengkulu Tengah 663 ekor 147 ekor 513 ekor Kaur 797 ekor 325 ekor 439 ekor Lebong 0 0 0 Kota Bengkulu 59 ekor 0 59 ekor UPTD IB dan PPT 0 0 0 TOTAL 6.368 ekor. 2.865 ekor. 3.457.