BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Kekeringan akibat fenomena El Nino sangat dirasakan masyarakat Kabupaten Kaur. Meskipun saat ini hujan sudah mulai turun, namun hujan belum dapat membuat lahan pertanian yang kering normal kembali.
Akibat kekeringan ini, 361,2 hektar lahan persawahan Kaur kekeringan. Bahkan sawah yang sudah terlanjur ditanami oleh petani terancam gagal panen lantaran kondisi padi yang ditanam nampak tak berkembang sebagaimana biasanya karena kekurangan air.
BACA JUGA:Mengenal Ragam Layanan Sleep Call: Berikan Berbagai Kepuasan, Berujung Cuan
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Hamsarudin SST mengatakan total 361,2 hektar sawah milik para petani yang sudah ditanami padi dan saat ini mengalami kekeringan yang terancam gagal panen.
BACA JUGA:Karir Cemerlang! 5 Shio Ini Akan Naik Jabatan di Tahun Naga Kayu 2024
"Kalaupun hujan sudah mulai turun, padi-padi tersebut sudah terlanjur terhambat pertumbuhannya karena sejak awal musim tanam sudah kekurangan air," kata Hamsarudin.
BACA JUGA:Ini Dia Bisnis Santai Jelang Tidur! Jasa Sleep Call: Bisa Sambil Guling - Guling Seraya Menenangkan
Selain itu ada juga 1.000 hektar lahan yang yang saat ini “menganggur” lantaran petani terpaksa menunda musim tanamnya. Musim tanam tertunda lantaran kekeringan saat ini, sedangkan petani membutuhkan banyak air hingga membuat sawah tergenang saat memasuki musim tanam.
BACA JUGA:Inilah 5 Hewan Pembawa Hoki dan Dipercaya Datangkan Keberuntungan, Bisa Jadi Peliharaan Menggemaskan
"Untuk yang tertunda panen, ada 1000 hektar lebih lahan. Kemungkinan mereka akan mulai menanam padi kalau sawahnya mulai mendapatkan air nanti," terangnya.
Untuk Anda tahu, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
BACA JUGA:Panutan! 5 Zodiak Ini Pekerja Keras: Rahasia Kesuksesan Mereka Terungkap
Akibat pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.