Warna air sumur sangat bergantung pada unsur terkandung di dalamnya. Ketika mendapati air sumur berwarna, maka pasti tidak layak dikonsumsi. Ketika air sumur berwarna cokelat, maka kandungan lumpur tinggi.
BACA JUGA:Tak Disangka! Sering Menimbulkan Bau Tak Sedap, Ternyata Air Kolam Lele Bisa Jadi Pupuk Tanaman
4. Rasa air tawar.
Kualitas air sumur juga bisa diuji secara manual, yakni mencicipi sampel air sumur tersebut. Air sumur yang baik sama sekali tidak memiliki rasa apa pun. Artinya murni air tanah karena tidak ada unsur apa pun di dalamnya.
BACA JUGA:Demam Saat Radang Tenggorokan, Coba Konsumsi Madu dan Banyak Minum Air Putih, Jaga Pola Makan
5. Memiliki PH netral.
Air sumur yang baik memiliki PH (derajat keasaman,red) antara 6.8—7.2 untuk rentang sempit atau 6.5—7.5 untuk rentang yang lebih lebar.
BACA JUGA:Wow! Tepung Beras Rose Brand di Campur Air Mawar bisa untuk Mencerahkan Kulit
Air sumur yang terlalu asam berbahaya ketika diminum manusia dan hewan peliharaan/ternak. Pengukuran PH air sumur atau air tanah bisa menggunakan alat ukur tertentu.
6. Bebas zat kimia berbahaya.
Kualitas air sumur atau air tanah di kawasan industri biasanya lebih buruk. Diduga, hasil buangan limbah pabrik mencemari air tanah, terlebih sumur yang dangkal. Biasa mengandung zat arsen, timah, merkuri, senyawa sulfida, dan amoniak.
BACA JUGA:Jangan Dibuang! Penglihatan Mata Jadi Bersih dan Sehat Hanya dengan Kantung Teh Bekas
7. Tingkat kesadahan yang rendah.
Kesadahan merupakan ada atau tidaknya kandungan logam berat tertentu dalam air. Cara mengeceknya memasukkan deterjen ke air ketika akan mencuci baju. Ketika air itu sulit berbusa, pertanda kandungan kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) tinggi.
BACA JUGA:Pertamina Menyayangkan Penggunaan BBM Subsidi oleh Truk Pengangkut Batu Bara di Bengkulu