BACA JUGA:Shodaqallahhul Azhim Bukan Sunnah Nabi Muhammad saat Selesai Membaca Al Quran, Berikut Penjelasannya
Selain tidak menemukan dalil yang menunjukkan bahwa sujud terakhir harus diperpanjang, Syeikh Abdullah Al-Jabreen juga menjelaskan bahwa hadits pun menunjukkan bahwa rukun salat harus sama atau mendekati sama.
Islam juga mengenal tumakninah dalam salat. Tumakninah adalah kondisi tenang sejenak ketika anggota tubuh berada pada posisi sempurna ketika sedang melakukan rukun salat.
BACA JUGA:Baca dan Amalkan Doa Ini 40 Kali Ketika Sedang dalam Kesulitan, Pertolongan Allah SWT Akan Datang
BACA JUGA:Baca Al Waqiah Saat Sedang Sakit, Allah Ringankan Sakitnya, Dapat Syafaat pada Hari Kiamat
Dijelaskan mayoritas ulama dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, karangan Wahbah Az Zuhaili bawha tumakninah dilakukan dalam empat rukun salat. Maka, tumakninah itu bukan hanya dilakukan saat sujud terakhir.
Dalam hadist pun Rasulullah SAW mengamalkan gerakan sujud seperti lamanya beliau rukuk dan tidak membedakan di antara keduanya.
BACA JUGA:Pertanda Allah SWT akan Menaikkan Derajat Seseorang, Kenali 4 Tanda-tanda Berikut!
BACA JUGA:Masya Allah, Bisa Kaya Raya Mendadak! Warga Kaur Jual Ambergris Miliaran Rupiah
Selain keterangan di atas, pendapat dan pemikiran serupa juga diaminkan oleh Syeikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin seperti dalam Fatawa Nur 'ala Ad Darb.
Ia berpendapat bawha tujuan memperlama sujud terakhir biasanya untuk membaca doa. Sementara doa dapat diamalkan pada momen lain di luar sujud.
BACA JUGA:Baca dan Amalkan Doa Ini 40 Kali Ketika Sedang dalam Kesulitan, Pertolongan Allah SWT Akan Datang
Tempat untuk berdoa selain sujud yakni saat tasyahud. Nabi Muhammad SAW ketika mengajari Abdullah bin Masoud tasyahud, dikatakan maka biarkan dia memilih dari doa adalah apa yang dia inginkan setelah tasyahud. Abdullah bin Masoud harus membuat doanya kurang atau lebih lama setelah tasyahud terakhir sebelum mengucapkan salam. (**)