BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pengeluaran biaya untuk perawatan tanaman agar terhindar dari hama dan penyakit tentu tergolong tinggi.
Belum lagi jika harga sayuran anjlok dipasaran, membuat para petani harus lebih cerdas melakukan perawatan.
Perawatan tanaman bisa dilakukan dengan penyemprotan pestisida untuk mencegah hama kutu-kutuan, hama thrips, ulat maupun serangga penggerak batang atau buah.
Para petani bisa memanfaatkan tanaman disekitar kebun yang mengandung pestisida alami atau organik.
Pertama adalah daun tembakau, daun ini mengandung nikotin yang dapat menjadi racun terhadap serangga, hama thrips serta ulat perusak daun tanaman.
Ekstrak daun tembakau mampu menurunkan nafsu makan hama sehingga tidak mau memakan daun tanaman sayuran para petani.
Untuk mengolah daun tembakau ini tidaklah sulit, para petani cukup mengambil 5 lembar daun tembakau dan dipotong kecil-kecil.
Kemudian diblender, dicampur dengan air bersih dan dijadikan 1 liter. Selanjutnya air tembakau yang sudah diblender tadi disimpan dalam botol dan diamkan selama seminggu.
BACA JUGA:Hampir Punah! 10 Tanaman yang Harus Dibudidayakan, Salah Satunya Dewandaru
Sedangkan untuk dosisnya setiap 16 liter tangki penyemprotan pestisida alami ekstrak tembakau dosis rendah cukup 50ml saja.
Atau bisa juga memanfaatkan limbah puntung rokok kretek direndam dalam air dengan interval penyemprotan 1 minggu sekali tergantung serangan hama.
Kemudian yang kedua daun sirsak yang mengandung alkaloid, resin dan ananoin yang dipercaya dapat mengendalikan hama pengganggu tanaman sayuran.
Ekstrak daun sirsak sebagai insektisida racun kontak dan lambung serta mampu menolak hama datang ke area perkebunan dengan baik, sebab baunya yang menyengat tidak disukai hama.
BACA JUGA:Tips Agar Tanaman Jambu Air di Pekarangan Rumah Berbuah Lebat, Cukup dengan 2 Langkah Ini