BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Laut Enggano dikenal dengan potensi ikan mahal yang berkualitas. Diantaranya ada gurita yang menurut pengakuan warga setempat bisa mendapatkan 100 kilogram per harinya.
Juga ada ikan gebur dan kerapu yang potensinya bisa mencapai 80 - 90 kg per hari. Meski ukurannya kecil, namun Pulau Enggano memiliki keanekaragaman hayati tinggi dan mayoritas penduduknya menggantungkan mata pencaharian nya pada hasil perkebunan dan perikanan.
BACA JUGA:Gunakan Bahan ini Menetralisasi Jamur Patogen dan Bakteri Jahat saat Pengolahan Tanah
Berdasarkan letak geografisnya, Pulau Enggano dikelilingi Samudera Hindia dan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Nelayan Pulau Enggano merupakan nelayan lokal yang masih menggunakan alat tangkap ikan tradisional dan skala kecil, berdasarkan definisi wilayah penangkapan ikannya.
BACA JUGA:7 Fakta Mata Kucing, Bisa Melihat di Cahaya Redup dan Gelap
Salah satu desa dengan banyak nelayan di dalamnya, Desa Kahyapu yang berada di pesisir pantai membuat masyarakat bermata pencarian sebagai nelayan.
Nelayan setempat menggunakan perahu yang dilengkapi motor tempel untuk menangkap ikan. Alat tangkap yang banyak digunakan adalah jaring permukaan dan pancing rawai.
BACA JUGA:Warga Kali Padang Seruduk Pemda Rejang Lebong: Laporkan Kades Diduga Lakukan Asusila
Letak geografis Pulau Enggano yang jauh dari Kota Bengkulu membuat keadaan pulau tersebut berbeda dari sisi ekonomi dan sosial.
Kebutuhan finansial lebih besar di pulau ini, karena ketersediaan seluruh kebutuhan sehari-hari jadi lebih sulit.
BACA JUGA:Cara Memilih Warna Lipstik yang Cocok untuk Kulit Neutral Tone
Harga bahan bakar dan kebutuhan sehari-hari dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan harga normal di Pulau Enggano.
Siklus perekonomian Pulau Enggano beralih dari penangkapan ikan, dimana nelayan lokal harus menangkap ikan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:WOW! Ini 6 Cara Menghilangkan Mata Panda yang Sangat Mengganggu Penampilan