BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Begitu memasuki musim penghujan, maka akan banyak penyakit yang bermunculan. Salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang dan hujan dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan perkembangbiakan nyamuk ini.
BACA JUGA:Bikin Panik! Nikita Willy Konsultasikan Masalah Kejang Demam Anak Kepada Dokter Ganteng Ini
DBD merupakan penyakit menular, gejala DBD yang umum adalah demam tinggi diserta1 dengan gejala seperti flu. Pada kasus DBD yang parah bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) bahkan bisa menyebabkan kematian.
Ada jutaan kasus infeksi demam berdarah dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. Tapi DBD paling sering terjadi di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik Barat, Amerika Latin dan Afrika.
BACA JUGA:Bagaimana Rincian Dana Desa 2024 Way Kanan, Lampung? Cek Jawabannya di Sini
Kini DBD menyebar ke daerah baru, termasuk di Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk. Berikut beberapa bahaya DBD saat musim hujan.
Peningkatan Kasus DBD
Musim hujan sering kali diikuti dengan peningkatan kasus DBD karena air hujan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti.
BACA JUGA:Ini 5 Cara Membersihkan dan Merawat Rice Cooker Agar Awet Pemakaian dan Nasi Lebih Lezat
Berkembangbiak di Tempat Genangan Air
Air hujan yang tergenang di bebagai tempat seperti ban bekas, bak mandi atau tempat-tempat lainnya dapat menjadi tempat berkembang biak bagi larva nyamuk.