Berlangsung selama 3 bulan pertempuran dan menghadapi serangan serta perangkap Ashanti, Inggris akhirnya berhasil mencapai kemenangan.
Meskipun masyarakat Ashanti ini dilanda kekalahan dari perang yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan.
Namun mereka bangga dan menyatakan kemenangan kalau tempat duduk emas bangsa Ashanti tidak pernah diberikan kepada pihak Inggris.
2. Memotong Tiang Bendera
Adapun perang antara penduduk asli New Zealand dan Inggris ini mungkin telah berlangsung lama sejak pertengahan abad ke-19.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Hewan Paling Mematikan di Dunia, Posisi Teratas Ada Kobra Asia
Ketika itu, pihak Inggris telah mengklaim kalau New Zealand di bawah kepemimpinan sang ratu.
Karena itulah para tentara memasang bendera Inggris di kota-kota di sana, tetapi seorang kepala suku bernama Hone Heke menolak pemerintahan Inggris.
Di awalnya, ia sering naik sepeda ke kota Kororareka untuk menebang tiang bendera Inggris. Kepala suku itu berpikir kalau selama tiang bendera tidak ada di sana maka mereka tidak akan pernah diperintah oleh Inggris.
Tiang baru selanjutnya didirikan dan terus saja ditebang Heke. Hingga sampai 4 kali tiang itu dibuat dengan besi besertakan dengan penjaga yang bersenjata.
BACA JUGA:WOW! Ini Dia 5 Madu Termahal di Dunia, Harganya Hingga Ratusan Juta Rupiah
Aksi Heke ini ternyata pernah menuai perhatian pemerintah Inggris, sampai seorang misionaris pernah turun tangan untuk memperingati tindakan Heke.
Akhirnya di tanggal 11 Maret 1845, Heke dan sukunya turun ke kota dan melakukan aksi pembantaian, dimana Heke berhasil kembali memotong tiang bendera dan menyulut perang dengan Inggris selama 10 bulan.
3. Perang yang Disulut karena Mabuk
Di tahun 1788, negara Austria tengah mengalami konflik perang dengan negara Turki. Adapun Kota Karansebes di wilayah Romania adalah tempat pertempuran yang sering kali berbenturan dengan tentara Turki.