BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Bagi masyarakat Sumatera mungkin tidak asing dengan buah kelubi (Eleiodoxa conferta), yang merupakan tumbuhan genus monotypic, anggota keluarga Arecaceae dan buahnya mirip salak.
Biasanya buah kelubi hidup liar di hutan sekitar mata air dan rawa, salah satunya di Bangka. Tanaman kelubi tergolong adaptif dengan lahan bekadar air tinggi.
BACA JUGA:Luar Biasa! Ini 5 Shio yang Paling Beruntung di Tahun 2024, Adakah Shio Kamu?
Selain di Bangka, tanaman kelubi juga tumbuh di Lampung, Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur. Sementara di luar Indonesia, tanaman kelubi terkenal di Malaysia dengan sebutan asam kelubi.
Sekilas buah kelubi mirip buah salak, begitu juga dengan pohonnya. Hanya saja buah kelubi memiliki ukuran lebih kecil dibanding salak.
Rata-rata ukuran buah kelubi antara 3-4 cm. Sama seperti salak, buahnya muncul berkelompok dalam tandan dan pada satu tandan akan terisi 300-400 buah.
Kulitnya buah kelibu juga bersisik mirip salak dan berwarna kuning gading ketika masih muda. Begitu matang, kulit buah kelubi berubah cokelat, dengan tekstur kasar dan lebih tebal dibanding salak.
BACA JUGA:Innalillahi, Mantan Bupati Bengkulu Tengah Meninggal Dunia Pagi Ini
Lantaran kemiripannya dengan salakdan pohonnya tumbuh secara liar, buah kelubi seringkali disebut sebagai salak hutan atau salak liar.
Bedanya, rasa buah kelubi agak sepet, berbeda dengan salak yang cenderung manis dan sepet. Buah kelubi sempat masuk genus Salacca, meski kemudian direvisi ke genus Eleiodoxa karena bunganya berbeda dengan salak.
BACA JUGA:Layar Smartphone Terpencet Sendiri, Ini Dia 7 Tips Cara Mengatasinya
Buah kelubi juga memiliki biji tunggal. Saat buah kelubi dikupas, isi buahnya tampak bening dan berair dilapisi selaput buah. Nah yang menyebabkan rasa asam atau sepet pada buah kelubi adalah kandungan air pada buah.
Khusus di daerah Komering Ilir, Sumatera Selatan buah kelubi seringkali dimanfaatkan untuk campuran sambal terasi. Sementara di Kalimantan Timur, buah kelubi diolah menjadi manisan. Hanya saja di Pulau Jawa buah kelubi kurang populer, bahkan sulitnya ditemukan.
BACA JUGA:Menang, Duel Sengit Indonesia Vs Vietnam, Garuda Taklukkan The Golden Star Warrior 1-0