BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Abu Muhammad Amr bin Ash bin Wail bin Hisyam Al Quraisy as Sahmi merupakan seorang sahabat nabi yang menjadi salah satu putra terbaik dari bangsa Quraisy.
Dia kemudian memeluk Islam pada tahun 8 Hijriyah, 6 bulan sebelum Fathu Makkah. Amr bin Ash memiliki keutamaan seperti halnya masyarakat Qurasy lainnya.
BACA JUGA:Menikah Diam-Diam, Status Mantan Geisha Jadi Sorotan, Kehilangan Orang Terkasih
Diantara teman temannya, dia merupakan yang paling cerdik. Karena terlibat dalam aksi Quraisy menentang dakwah Islam ke Makkah.
Dia juga ditunjuk sebagai negosiator kepada Raja Habasyah untuk memulangkan Kaum Muslimin agar kembali ke Makkah. Akan tetapi Amr bin Ash gagal membawa kaum Muslim kembali ke Kota Makkah.
BACA JUGA:Naik Kelas Bersama Rumah BUMN, BRI Sukses Berdayakan Lebih dari 400 Ribu UMKM
Kegagalan tersebut membuat dia terpukul hebat, karena hal itu jug dia tidak kunjung menerima Islam hingga kaum Muslimin bersama Rasulullah hijrah ke Madinah.
Amr bin Ash tetap berada di pihak Quraisy dan berperang sengit melawan kaum Muslimin dalam beberapa perang besar termasuk perang uhud dan badar.
BACA JUGA:Diulas Dalam Harvard Business Review, Ini Konsep Pemberdayaan Ultra Mikro BRI
Dengan kemenangan yang dicapai kaum Muslimin pada perang uhud dan badar, membuat negosiator ulung itu yakin bahwa Muhammad adalah nabi yang membawa risalah kebenaran.
Dia pun kembali menemui raja Habsyah untuk berkonsultasi, tanpa dia ketahui sang raja diam-diam sudah memeluk Islam. Nah atas nasehat raja yang sangat ia kagumi, Amr bin Ash pun mengikrar ke-Islamannya.
Setelah menghadap sang raja, dia akhirnya memutuskan untuk menemui Rasulullah, SAW di Madinah untuk menyatakan langsung ke-Islamannya. Di tengah perjalan, dia juga bertemu sahabat karibnya Khalid bin Walid yang punya tujuan yang sama.
Kedatangan keduanya, disambut dengan dengan gembira oleh Rasulullah, SAW dan seluruh kaum Muslimin, bahkan mereka disebut jantung hati Quraisy oleh Rasulullah, SAW.
BACA JUGA:Terdampak Banjir dan Longsor, Usulan Perbaikan Jembatan Rusak di Rejang Lebong Capai Rp22 Miliar