BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM- Mawar berwarna merah, satu-satunya nama bunga yang disebutkan dan tercantum dalam Al Quran. Istilah yang dipakai adalah ‘’Ward’’ atau ‘’Wardah’’.
Penyebutan kata ‘’Wardah’’ atau ‘’mawar merah’’ itu bukan untuk menjelaskan tentang bunga tersebut. Juga bukan menjelaskan asal usul, guna atau manfaat bunga tersebut.
Melainkan hanya dijadikan perumpamaan yang menggambarkan sebuah peristiwa alam di langit yang bentuknya seperti mawar merah yang sedang merekah.
Hal tersebut tercantum dalam Al Quran surat Ar Rahman ayat 37 yaitu, ‘’Fa izan shaqqatis samaaa'u fakaanat wardatan kaddihaan…’’
BACA JUGA:Manfaat Bunga Mawar, Mengatasi Tanda Penuaan Kulit, Menyembuhkan Infeksi Kulit
Artinya, ‘’Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak.’’
Mengutip dari laman kemenag.go.id, dari ayat tersebut jelas sekali Al Quran memberikan perumpamaan yang fantastis soal fenomena menjelang hari kiamat.
Menggambarkan suatu kejadian sangat dahsyat yang akan ditemui umat manusia, yaitu peristiwa terbelahnya langit. Prosesnya akan tampak seperti sebuah bunga mawar yang berwana merah mengkilap.
Ayat itu ada hubungannya dengan ayat-ayat lain. Misalnya, dalam surat al Infithar ayat 1 dan 2. ‘’Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan.’’
BACA JUGA:11 Hotel Terbaik dan Dekat Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda
Kemudian dalam surat al Insyiqaq ayat 1 dan 2, ‘’Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh.
Dalam surat al Haqqah ayat 16. ‘’Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
Isi Al Quran yang diturunkan 1400 tahun lalu itu berhasil diungkap kebenarannya oleh ilmuwan modern. Astronom NASA menemukan peristiwa langka yang menakjubkan di luar angkasa.