“Kami masih menyukai BBRI karena kami yakin BBRI akan terus membukukan pertumbuhan kredit sebesar dua digit pada tahun depan, didukung oleh segmen ultra mikro dan Kupedes, yang akan membantu menstabilkan NIM meskipun ada tekanan dari CoF (Cost of Fund),” tulisnya.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan keberadaan holding Ultra Mikro akan dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perseroan.
BRI akan tetap fokus kepada pada UMKM khususnya di segmen ultra mikro. Oleh karena itu, melanjutkan kinerja dan strategi, holding ultra mikro akan tetap menjadi prioritas utama sebagai sumber pertumbuhan baru.
Sunarso menambahkan hingga akhir Desember 2023 tercatat Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan 37 juta nasabah peminjam.
“Dan kemudian jangan lupa sebenarnya utamanya adalah pemberdayaan dan spirit yang utama dalam pemberdayaan ternyata bukan lending atau memberikan pinjaman. Jika kita kenal ada Grameen Bank kan fokusnya memberikan kredit. Ternyata pemberdayaan empowering people sesungguhnya bukan melalui pinjaman, namun adalah mendidik mereka untuk saving atau menabung. Dan untuk itu maka sekarang Holding Ultra Mikro ini sudah memiliki 173 juta nasabah mikro yang membuka rekening tabungan. Ini penting. Dan kemudian 37 juta nasabah sudah mendapatkan kredit ultra mikro,” pungkas Sunarso.