Kondisi ini yag membuat seseorang tidak dapat membedakan kenyataan dan imajinasi.
Akibatnya, ia sering menuduh pasangannya berbuat curang atau berkhianat meski sebenarnya hal tersebut tidak benar.
Untuk diketahui, nama Othello syndrome diambil dari salah satu novel karangan Shakespeare.
BACA JUGA:Sering Salah Paham! 5 Hal Membuktikan Pelit dan Frugal Living Berbeda, Kamu yang Mana?
Di mana pada novel tersebut, menveritakan seorang prajurit perang bernama Othello.
Dia cemburu buta karena temannya melakukan manipulasi dengan mengatakan bahwa istrinya tidak setia.
Akibat rasa cemburu buta tersebut, Othello tega membunuh istrinya sendiri tanpa berpikir panjang lagi.
Padahal, sebenarnya sang istri tidak melakukan hal-hal yang dituduhkan tersebut.
Penyebab Sindrom Othello
Othello syndrome termasuk kedalam jenis gangguan mental yang berkaitan dengan delusi.
BACA JUGA:Waspada Burnout, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya
Sementara itu delusi sendiri terjadi ketika otak memproses suatu hal yang tidak benar-benar terjadi.
Hal ini membuat orang yang mengalami delusi tidak dapat membedakan antara imajinasi dan realita.
Hal itulah yang membuat orang dengan Othello syndrome meyakini bahwa pasangannya tidak setia dan cemburu secara berlebihan.
Penderita juga akan terus merasa jika argumennya benar dan mencari bukti ketidaksetiaan pasangannya.
Othello syndrome dapat dialami oleh setiap individu secara spontan, namun bisa juga efek dari kondisi medis tertentu.