Hari demi hari, para gadis menari.
Tetamu datang dari berbagai penjuru seperti ribuan kalong yang kembali ke pohon peristirahatannya di pagi hari.
BACA JUGA:4 Cara Menajamkan Pisau Cukur yang Tumpul, Ikuti Tutorialnya
BACA JUGA:Ruangan Wangi Semerbak Seperti Hotel dan Bebas Nyamuk, Bikin Sendiri dengan Menggunakan Cara Ini
Tentu saja sesuai kebiasaan, para pemuda setempat memeriahkan dengan acara sabung ayam.
Ada tiga pemuda dari Sebekas, sebuah desa di sebelah timur Lubuk Tapi, ikut serta dalam sabung ayam itu.
Namun karena keangkuhan pemuda Sebekas, mereka kalah besar dalam pertaruhan sabung ayam itu.
Satu demi satu ayam jantannya itu terbunuh dalam pertarungan, dan akhirnya para pemuda itu kehilangan seluruh hartanya.
BACA JUGA:iPhone vs. Android: Mana Kamera Terbaik untuk Kamu?
BACA JUGA:iPhone vs Android: Mana yang Lebih Baik untuk Gaming? Temukan Jawabannya di sini!
Kondisi kekalahan itu membuat mereka frustrasi dan berusaha membuat kekacauan.
“Mengapa kami tidak melihat pengantin wanita menari padahal acara ini pesta yang luar biasa. Ayo pengantin wanitanya harus menari bersama gadis-gadis..,’’ teriak mereka.
Si Pahit Lidah yang sedang mabuk kebahagiaan itu pun berkenan memenuhi tuntutan ke-3 pemuda Sebekas.
Dia mengundang Putri Sanggul Bagulung untuk menari.
BACA JUGA:15 Cara Meningkatkan Fungsi Ruang Tamu Kamu
BACA JUGA:5 Rekomendasi Material Pintu Rumah Berkualitas, Kayu Jati hingga Plat Baja