Maka jelas keuntungan yang ditawarkan dari model investasi ini jauh lebih besar.
Diketahui investasi bodong terasa semakin meresahkan pada saat kedok yang dipakai menjadi sangat beragam.
Sehingga hal ini membuat masyarakat menjadi lebih mudah tertipu.
Seperti ada yang berkedok pengumpulan dana ibadah haji, koperasi, properti, pasar uang, emas, sampai yang sedang heboh akhir-akhir ini yaitu arisan.
Tidak disangka, arisan yang seharusnya bisa menjadi momen yang menyenangkan, malah akan menimbulkan banyak kerugian.
Berikut ini terdapat tanda-tanda investasi bodong yang dikutip rakyatbengkulu.com dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK antara lain:
1. Memakai skema ponzi
Adapun keuntungan yang dibayarkan terhadap nasabah eksisting berasal dari dana investasi yang disetor oleh peserta baru.
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ternyata ini Awal Mula Masuknya Suku Bugis ke Bengkulu
Dimana nasabah eksisting ini akan diberikan iming-iming mendapatkan bonus.
Sehingga dengan mengajak sebanyak-banyaknya orang sampai memperoleh rantai nasabah yang panjang.
Para pelaku mengajak seluruh nasabah agar tidak mencairkan investasi pokok dan menginvestasikan kembali keuntungannya agar skema ini bisa tetap berlangsung.
Pada saat tidak ada anggota baru, maka pembayaran keuntungan akan berhenti sehingga bangunan investasi akan ambruk.
BACA JUGA:Kisah Batu Macan Mitos Peninggalan Kutukan Si Pahit Lidah, Melambangkan Simbol Ini
Sementara sebelum bangunan investasi ini ambruk.