Di lingkup perpolitikan Kota Bengkulu, Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi juga diyakini bisa melangkah dengan baik.
Terbukti, istrinya adalah Dwi Ratnawati, adalah sosok politisi.
Pada pemilihan legislatif serentak 14 Februari 2024 lalu, Dwi Ratnawati berhasil terpilih dengan raihan suara terbesar dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Berkat raihan suara yang sangat signifikan ini, Dwi Ratnawati berhasil mengantarkan PAN meraih 2 kursi untuk keanggotaan DPRD Provinsi Bengkulu.
Pada keanggota DPRD Provinsi Bengkulu 2024-2029, Dwi Ratnawati bersama Teuku Zulkarnain, duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Dapil Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Suku Kajang di Sulawesi Selatan, Suku yang Menolak Teknologi Karena Akan Menimbulkan Dampak Negatif
BACA JUGA:Ini 7 Fakta Unik Suku Tobalo Sulawesi Selatan yang Memiliki Kulit Belang Berwarna Putih
Benny Suharto, adalah sosok pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotir Rosmani, ia juga sudah sangat dikenal oleh warga Kota Bengkulu.
Dalam pemilihan walikota (Pilwakot) Bengkulu periode 2024- 2029 mendatang, Benny Suharto pun sudah menunjukkan keseriusannya untuk maju dan bertarung sebagai kontenstan.
Sosok Benny Suharto pun sudah menujukkan keseriusannya dengan mengambil formulir di Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk maju pada kontestasi Pilkada 2024 di Kota Bengkulu.
Dengan pemanggilan oleh DPD Golkar Provinsi Bengkulu No: B-34/DPD/GOL-BKL/IV/2024, untuk ikut dalam acara penandatanganan kerjasama BACAKDH/BACAWAKDH Partai GOLKAR dengan lembaga Survei, Selasa 30 April 2024, tentu semakin mendekatkannya pada kontestasi politik ke depan.
BACA JUGA:Pinjam Rp100 Juta KUR Mandiri 2024, Angsuran di Bawah Rp2 Juta
BACA JUGA:Mau Pengajuan KUR Mandiri, Perhatikan Persyaratan dan Ketentuan Berikut ini!
Keberadaan dan latar belakang ketiga tokoh yang sudah diundang dan diikutkan dalam survei internal Partai Golkar ini sangat besar pengaruhnya, khususnya bagi dua tokoh di internal partai.
Muhammad Saleh dan Sumardi, sebagai tokoh inernal Partai Golkar harus bersaing keras dengan ketiga tokoh non partai Golkar yang sudah disebutkan di atas.
Ketika hasil survei tidak berpihak kepada 2 tokoh internal Partai Golkar ini, maka bukan tidak mungkin dukungan untuk maju di pemilihan Walikota Bengkulu 2024-2029 beralih kepada salah satu dari tiga tokoh di luar partai.