Waspada! BMKG Bengkulu Prediksi Peralihan Cuaca ke La Nina pada Juli 2024

Senin 06-05-2024,17:13 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan bahwa transisi cuaca dari kondisi El Nino ke La Nina di wilayah tersebut akan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2024.

"Mulai dari Mei hingga Juni 2024, kita akan masuk ke periode transisi atau netral, tetapi pada Juli hingga Agustus, kita akan mulai merasakan dampak dari fenomena La Nina," ungkap Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar, dikutip antaranews.com, Senin, 6 Mei 2024.

"Meskipun demikian, intensitas La Nina tidak akan sekuat pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.

BACA JUGA:Terlibat Pembakaran Kantor Desa, Ketua Pemuda Pancasila di Seluma Jadi Buronan Polisi

Anwar menjelaskan bahwa El Nino merupakan kondisi pemanasan suhu di bagian timur Samudra Pasifik, yang menyebabkan suhu permukaan laut di Indonesia, yang terletak di sebelah barat Samudra Pasifik, menjadi lebih dingin, mengakibatkan cuaca kering dan curah hujan yang rendah.

Sementara La Nina, yang merupakan kebalikan dari El Nino, menyebabkan peningkatan curah hujan dan iklim yang lebih lembab.

Pada saat La Nina, suhu laut di bagian barat Indonesia menjadi lebih hangat, sehingga uap air di Samudra Pasifik Timur dialirkan ke wilayah Pasifik Barat.

BACA JUGA:Lama Tak Beroperasi, Terminal Panorama Kota Bengkulu Siap Diaktifkan Kembali

Namun, kata Anang, fenomena El Nino dan La Nina tidak langsung mempengaruhi musim hujan atau kemarau, tetapi keduanya akan memengaruhi pola cuaca.

Ketika terjadi La Nina, ia melanjutkan, populasi ikan di laut meningkat karena ketersediaan nutrisi yang melimpah. Namun, ini juga dapat menyebabkan bencana banjir jika terjadi pada musim hujan.

"Jika El Nino terjadi selama musim hujan, curah hujan akan berkurang, sedangkan jika terjadi selama musim kemarau, akan memperpanjang periode kemarau dan membuatnya lebih kering," ujarnya.

"Sebaliknya, La Nina pada musim kemarau akan menyebabkan musim kemarau menjadi lebih lembap, dan pada musim hujan akan meningkatkan intensitas curah hujan serta risiko banjir," tambahnya.

BACA JUGA:6 Manfaat Kecubung untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengatasi Masalah Ketombe

Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat, terutama para nelayan, tetap waspada terhadap cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bengkulu.

Selain nelayan, masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap gelombang laut dengan ketinggian hingga empat meter yang mungkin terjadi di perairan sekitar Bengkulu dan tetap memperhatikan potensi angin kencang di sepanjang pantai Bengkulu.

Kategori :