Waspada! Gunung Semeru di Jawa Timur Mengalami Erupsi dengan Tinggi Letusan 600 Meter

Rabu 08-05-2024,12:54 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, erupsi adalah kejadian di mana magma naik dari dalam gunung api ke permukaan bumi, bisa terjadi secara efusif atau eksplosif.

Erupsi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni erupsi pusat, erupsi samping, erupsi celah, dan erupsi eksentrik. Setiap jenis erupsi memiliki sumber magma yang berbeda, antara lain:

BACA JUGA:Pengalaman Gigi Berbehel Pasca Pemasangan dan Tips Menghadapi Rasa Sakitnya

1. Erupsi Pusat: Magma keluar dari kawah utama.

2. Erupsi Samping: Magma keluar dari lereng gunung.

3. Erupsi Celah: Magma keluar dari retakan atau sesar panjang.

4. Erupsi Eksentrik: Magma keluar dari dapur magma melalui kepundan tersendiri, bukan dari kepundan pusat.

BACA JUGA:Tips Makanan untuk Gigi Berbehel: Memilih Makanan Aman dan Tidak Aman

Erupsi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya, seperti Erupsi Strombolian, Erupsi Vulkanian, dan Erupsi Hawaiian. Berikut penjelasan lebih lanjut:

1. Erupsi Strombolian: Terinspirasi dari Gunung Stromboli di Italia, erupsi ini terjadi ketika gas dan fragmen magma dikeluarkan.

Material yang dikeluarkan kembali ke dalam kawah atau sekitarnya. Lava dapat mengalir ke lereng gunung.

2. Erupsi Vulkanian: Dinamai dari Gunung Vulcano di Italia, erupsi ini eksplosif dan magma bersifat antara basa dan asam.

BACA JUGA:Rekomendasi 10 Warna Karet Behel yang Keren dan Kekinian

Terjadi ketika lubang kepundan tertutup oleh sumbat lava atau magma yang membeku. Asap erupsi membawa abu dan pasir.

3. Erupsi Hawaiian: Terkait dengan pulau Hawaii di Samudera Pasifik, erupsi ini ditandai dengan aliran lava cair yang berlangsung lama.

Kategori :