Dikarenakan analogi dalam suatu bahasa yang sering menjadi perdebatan dari masa ke masa, namun menurut Ustadz Felix Siauw tidak perlu untuk dipeributkan mengenai hal tersebut.
"Mudah-mudahan kita termasuk dalam orang-orang yang senantiasa peduli dengan kaum muslimin, berkomitmen dalam persatuan, dan memohon kepada Allah kebaikan-kebaikan," tuturnya.
Lebih jauh Ustadz Felix Siauw menjelaskan untuk tidak menjadi suatu hal yang menjadi perpecahan, baiknya untuk tetap berkomitmen bersatu dalam kebaikan yang Allah berikan.
Nyatanya dari zaman dahulu perbedaan pendapat ini menjadi hal yang sudah bukan hal yang aneh lagi dalam menganalogikan suatu maksud dalam suatu perkara fiqih.
Namun tentunya ada hal yang lain yang perlu menjadi pembahasan dalam perkara yang lebih besar atas kejadian Palestina yang merupakan kaum muslimin yang digempur oleh serangan Israel.
"Dalam diri kita kedamaian, rasa sayang kepada saudara-saudara sehingga kita tidak selayaknya babi yang mereka makan dari perkara-perkara yang kotor namun mengabaikan perkara baik," ungkap.
Pesan Ustadz Felix Siauw jangan lebih tertarik kepada perbedaan-perbedaan yang diperbesar dibandingkan dengan perkara dengan kebaikan-kebaikan yang dilakoni oleh saudaranya yang banyak sekali.
Sejatinya untuk hal tersebut tidak usah diperbesar atas perbedaan pendapat para ulama karena akan membuat hati tidak damai malah akan saling menyalahkan antara saudara sendiri.
BACA JUGA:Begini Kronologi Ceramah Ustadz Adi Hidayat Mengenai Surah Pemusik
Baiknya selalu melakukan perkara baik sehingga terhindar dari perkara buruk yang memecah belah persaudaraan agama yang tentunya bukan merupakan bagian dari kaum muslimin.
Jangan sampai perbedaan pendapat dari beberapa ulama ini membuat kita sendiri terpecah belah termasuk surah pemusik ini yang diungkapkan dalam surah Asy Syuara.