Tersangka ML, sambung Iptu Denyfita Mochtar, mengaku sejak dua tahun terakhir berusaha menutupi uang arisan yang tidak dibayarkan oleh peserta lainnya.
Sedangkan peserta arisan yang sudah menerima uang arisan kemudian kabur mencapai ratusan juta dan tidak membayar sisa uang arisan selanjutnya.
Sehingga ML terpaksa menutupi nomor antrian arisan selanjutnya yang akan menerima.
"Banyak korban peserta arisan yang belum menerima uang arisan, hingga akhirnya mencari owner arisan ML dan melaporkan kejadian ke Polres Rejang Lebong awal Mei 2024 lalu," sambung Iptu Denyfita Mochtar.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Karyawan RSUD Rejang Lebong Temukan Bayi Laki-laki dalam Kardus
Peserta arisan yang sudah menyetor ke owner ML namun belum menerima uang arisan sesuai dengan nomor urut yang akan diterima uang arisannya, itulah yang akan diakomodir dan dianggap sebagai kerugian dari korban arisan.
"Korban yang sudah menyetor namun belum menerima uang arisan sesuai dengan jadwal itu yang diakomodir sebagai kerugian," jelasnya.
"Sedangkan yang sudah menerima namun tidak membayar lagi masih dilakukan penyidikan lanjutan karena tersangka ML juga kenal dengan peserta yang tidak membayar setelah menerima uang arisan," terangnya.
Tersangka ML, untuk sementara dikenakan pasal penggelapan 378 KUHPidana.
"Tersangka ML sudah dilakukan penahanan, sedangkan barang bukti berupa data-data peserta arisan termasuk mobil tersangka sudah diamankan, dan saat ini masih dalam penyidikan selanjutnya," demikian Iptu Denyfita Mochtar.