BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tidak diketahui siapa nama asli Ratu Harisbaya ini, namun dia adalah Putri dari Kadipaten Harisbaya/ Arosbaya (Madura), diketahui wanita ini juga pernah menjadi Selir Sultan Cirebon atau Panembahan Ratu I.
Adapun Harisbaya ini dikenal sebagai Putri yang cantik dari sekian banyak Putri bawahan Kerajaan Pajang yang magang di kerajaan Pajang.
Pada masa itu setiap negeri-negeri yang merupakan bawahan kerajaan Pajang mengirimkan putra-putrinya ke Pusat Kerajaan sebagai tanda Tugur (tanda takluk).
Dimana para putra dan putri Raja bawahan ini biasanya dididik untuk menjadi Ratu atau Pemimpin masa depan di Negerinya masing-masing, begitulah cara kerajaan-kerajaan Jawa tempo dulu mengenal dan mengontrol para pemimpin negeri bawahannya.
BACA JUGA:Cerita Rara Tepasan, Istri Sunan Gunung Jati dari Kerajaan Majapahit
BACA JUGA:Gugurnya Pangeran Brata Kelana, Putra dari Sunan Gunung Jati Kerajaan Cirebon
Diketahui Cirebon dan Sumedang dari Masa Pangeran Santri adalah negeri sahabat, karena itu Cirebon dan Sumedang juga mengirimkan Putra Mahkotanya ke Pajang untuk didik.
Panembahan Ratu I dan Geusan Ulun juga pernah magang di kerajaan Pajang dimana keduanya seangkatan dengan Harisbaya, pada saat Magang di kerajaan Pajang itulah antara Pangeran Sumedang dan Harisbaya ini terlibat cinta lokasi.
Akan tetapi cinta ini kandas seiring kepulangan Geusan Ulun ke Sumedang.
Pada saat Pajang diperintah oleh Arya Panggiri, kerajaan Pajang wibawanya sedang dirong-rong kerajaan Mataram dan di masa ini Raja Cirebon tetap setia dan membantu kerajaan Pajang karenanya Arya Panggiri kemudian menghadiahkan Harisbaya kepada Sultan Cirebon.
BACA JUGA:Terkenal Karena Ramalannya, Pada Masa Prabu Jayabaya Kerajaan Kediri Mencapai Masa Kejayaannya
BACA JUGA:Salah Satu Tokoh Pendiri Kerajaan Majapahit yang Memberontak dan Berakhir Tragis
Sampai pada suatu hari, Geusan Ulun dan para Pejabat Kerajaan Sumedang Larang melakukan seba tahunan ke kerajaan Pajang, pada kunjungan ke kerajaan Pajang tersebut diketahui kalau Pajang kondisinya sudah lemah dan wibawanya sudah hilang tergantikan oleh Kadipaten Mataram yang terus merintis menuju kerajaan besar.
Dan sepulangnya dari kerajaan Pajang, Rombongan Geusan Ulun Seba ke Cirebon, pada saat berada di Cirebon inilah pertemuan Harisbaya dan mantannya tidak terelakan.
Diketahui Harisbaya di bawa diam-diam oleh Rombongan Geusan Ulun ke Sumedang dan peristiwa inilah yang kemudian menimbulkan peperangan antara Cirebon dan Sumedang selama 3 tahun lamanya.