BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) untuk Provinsi Bengkulu tidak mengalami pengurangan.
Meskipun ada insiden kapal tongkang yang kandas di perairan Pelabuhan Pulau Baai dan menabrak pipa BBM Pertamina.
Dikutip antaranews.com, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengatakan saat ini pipa BBM Pertamina Pulau Baai masih proses perbaikan.
"Kami pastikan tidak ada pengurangan kuota yang didistribusikan untuk Bengkulu. Jumlah BBM yang didistribusikan ke seluruh SPBU di Bengkulu tetap normal seperti biasanya," ujarnya, Rabu, 5 Juni 2024.
Tjahyo menyatakan bahwa meskipun pipa di terminal BBM Pertamina Pulau Baai sedang dalam proses perbaikan, hal tersebut tidak menghambat pendistribusian BBM bagi masyarakat Bengkulu.
Untuk memenuhi kebutuhan, BBM didistribusikan dari Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir soal pemenuhan kebutuhan BBM. Tidak ada pengurangan kuota dan distribusi," tambahnya.
Berdasarkan catatan, konsumsi BBM di wilayah Bengkulu untuk Gasoline dan Gasoil mencapai 1.117 KL per hari. Pertamina berkomitmen untuk tetap menyalurkan BBM kepada masyarakat sesuai permintaan SPBU.
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Distribusi BBM di Bengkulu Aman Pascaevakuasi Tongkang
Wakil Ketua Hiswana Migas DPC Bengkulu, Agus Anzari, menegaskan bahwa seluruh SPBU di Provinsi Bengkulu tetap menerima BBM sesuai dengan kuota harian seperti kondisi normal.
"Tidak ada pengurangan, kami di SPBU tetap menerima distribusi Pertamina seperti biasa. Pelayanan di SPBU juga berjalan normal, jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Pertamina telah menjamin kecukupan," kata Agus.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, menjelaskan bahwa cuaca buruk di Perairan Pulau Baai menyebabkan kapal tongkang yang sudah lama kandas bergeser ke perairan dangkal dan menabrak pipa penyaluran BBM milik Pertamina.
"Kejadiannya pada Minggu, 2 Juni, akibat cuaca buruk. Tongkang yang sudah kandas sejak Maret lalu bergeser dan menabrak pipa penyaluran BBM," jelas Donni Swabuana.