Mengungkap Stereotip Gen Z di Dunia Kerja: Apakah Benar Mereka Mental Lemah?

Senin 10-06-2024,17:02 WIB
Reporter : Neni Anggraeni
Editor : Peri Haryadi

Mereka ingin merasa bahwa mereka terus berkembang dan memiliki prospek jangka panjang di perusahaan.

4. Kesejahteraan dan Kesehatan Mental

Seperti yang sudah disebutkan, kesehatan mental sangat penting bagi Gen Z. 

Mereka cenderung menghindari pekerjaan yang dianggap terlalu stres atau memiliki lingkungan kerja yang tidak sehat. 

BACA JUGA:Lebih Bagus Kerja Gen Z atau Milenial? Mari Kita Mengenal Perbedaan Gen Z dan Milenial di Dunia Kerja

Mereka lebih memilih perusahaan yang menawarkan program kesejahteraan dan dukungan kesehatan mental.

5. Gaji dan Keamanan Finansial

Walaupun bukan satu-satunya faktor, gaji tetap menjadi pertimbangan penting. 

Gen Z menginginkan gaji yang adil dan layak, serta keamanan finansial yang menjamin stabilitas hidup mereka. 

Mereka juga tertarik pada benefit lain seperti asuransi kesehatan, cuti yang memadai, dan pensiun.

BACA JUGA:Pengangguran Didominasi Gen Z, Total di Indonesia Capai 7,86 Juta Orang

Pandangan bahwa Gen Z mental lemah di dunia kerja sebenarnya lebih banyak didasarkan pada perbedaan nilai dan prioritas antara generasi. 

Gen Z membawa perspektif baru yang menekankan kesejahteraan, fleksibilitas, dan makna dalam pekerjaan.

Mereka bukan generasi yang malas atau tidak tahan banting, melainkan generasi yang cerdas dan berani menuntut perubahan positif di tempat kerja.

BACA JUGA:Mengapa Gen Z Dianggap Mental Lemah? Fakta Tentang Gangguan Mental pada Generasi TikTok

Dengan memahami motivasi dan prioritas Gen Z, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendukung. 

Kategori :