Kemudian setelah mereka pulang membeli seblak dan makan bersama di rumah DA, tiba-tiba penagih utang datang.
Pasalnya, penagih utang itu mencari Qori. Qori yang menyadari hal itu memilih masuk ke dalam rumah DA bersama anaknya.
"Pada saat kami sedang asik makan seblak di teras rumah dari kejauhan ada koperasi yang hendak mendekat dan menagih utang mbak Qori langsung masuk ke rumah kami," terangnya.
Walaupun Qori ini masuk ke dalam rumah DA, penagih utang itu tetap datang menghampiri dan meminta agar Qori membayar utangnya.
BACA JUGA:Malam Takbiran Berdarah, Pemuda Kota Padang Rejang Lebong Tewas dengan Luka Tusukan
BACA JUGA:2 Hari Tak Terlihat, Pemulung di Rejang Lebong Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Akan tetapi pada saat itu Qori mengatakan dirinya tidak punya uang untuk membayar.
Tidak terima dengan jawaban tersebut, penagih utang ingin bertemu suami Qori yaitu almarhum Deki.
"Karena melihat Qori tidak di rumah penagih utang bertanya pada saya," katanya.
"Lalu saya katakan mbak Qori ada di rumah, setelah itu penagih utang langsung ke rumah kami dan meminta utang dibayar dan Qori katakan dia tidak ada uang, si penagih itu hendak bertemu Deki," jelasnya.
BACA JUGA:Kebakaran! Toko Baju Batam di Pasar Panorama Dilalap Si Jago Merah, Barang Dagangan Ludes
Akhirnya penagih utang mendatangi rumah Qori berharap suaminya yaitu almarhum Deki ada di rumah.
"Setelah penagih ke rumah Qori didapati tidak ada siapapun di rumah. Deki tidak ada lalu penagih utang pergi," jelasnya.
Dilanjutkan DA, ketika sedang makan dirinya melihat ada bayangan di dalam rumah terlihat orang sedang memegang senter diduga dari handphone.
Tetapi dikatakan Qori kalau itu adalah sang suami.