Penipuan Cyber Sekarang Lebih Canggih, Selalu Waspada

Rabu 10-07-2024,09:27 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM  - Penipuan cyber sekarang sudah banyak sekali macam bentuknya sehingga lebih canggih dan tertarget kepada orang yang dituju maka dari itu harus tingkatkan kewaspadaan.

Hal ini diungkapkan oleh hacker Teguh Apriyanto yang diundang Deddy Corbuzier dalam membahas mengenai peretasan data dari instansi-instansi yang baru-baru ini terjadi.

Hal ini dilihat dari sudut pandang seorang hacker mengenai keamanan dan kelemahan dari pencurian data negara yang dilakukan oleh sekelompok orang hacker yang menamakan mereka Brain Cipper Ransomware.

Tentunya ini merupakan kebocoran data negara yang akan menyebabkan banyak sekali penipuan-penipuan cyber yang tentunya meresahkan masyarakat Untuk itu perlu waspada.

BACA JUGA:Simak Bagaimana Ramalan Shio di Tahun 2025! Elemen Ular Kayu dan Pengaruhnya untuk Semua Shio

Dikatakan oleh Teguh Aprianto Bahwa saat ini penipuan berbeda sekali dengan penipuan cyber yang dilakukan beberapa tahun yang lalu yang mana ketika menelpon orang tersebut tidak mengetahui identitas orang yang menjadi targetnya.

"Jadi sekarang serangan itu tertarget bukan lagi random itu bukan hal yang susah. Gua pernah investigasi penipuan menggunakan aplikasi kurir," katanya.

"Yang mulai dari teman-teman komunitas dia dapat satu pelaku dan gua lanjutin gua dapat satu pelaku," lanjutnya.

Baru-baru ini sempat viral mengenai penipuan melalui website jasa kurir yang dikirim lewat WhatsApp.

Ketika orang membuka website tersebut atau Link yang diberikan maka otomatis dalam waktu Sekian detik uang yang ada di tabungan banknya berpindah dan terkuras habis.

BACA JUGA:Teman Wanita Jalan Bersama Pria Lain, Pemuda di Bengkulu Nekat Aniaya dan Todongkan Pisau

Hal ini pernah dilakukan investigasi oleh Teguh Apriyanto bersama rekan kelompok hackernya.

"Mengincar salah satu Bank BUMN intinya sih orang ini cuman butuh mengirimkan aplikasi tersebut ke orang," ujarnya.

"Cuma butuh akses OTP-nya saja yang melalui SMS ketika salah satu korban yang gua wawancarai nggak butuh waktu 5 menit dia hilang Rp95 juta," bebernya.

Padahal dia hanya punya OTP-nya saja namun setelah dipelajari oleh Teguh Apryianto, terhadap sistem m-banking  bank tersebut.

Kategori :