BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah kehangatan dan kekhidmatan Rumah Fatmawati Kota Bengkulu, Sabtu, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Reda Manthovani, menerima gelar kehormatan dari Lembaga Adat Melayu Provinsi Bengkulu.
Gelar yang disematkan adalah "Datuk Payung Negara", sebuah kehormatan yang memiliki nilai historis dan budaya yang mendalam.
Pemberian gelar ini bukan tanpa alasan. Lembaga Adat Melayu Provinsi Bengkulu menjelaskan bahwa Reda Manthovani adalah keturunan bangsawan keenam dari Kerajaan Selebar Bengkulu, yang berdiri antara tahun 1638 hingga 1864.
BACA JUGA:Resepsi Pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Usung Adat Minangkabau, Gunakan Suntiang
Ia juga merupakan keturunan keenam dari Pangeran Natadiraja II Selebar (1714-1762) dan Master Edward Cools Master Badar, mantan Gubernur Kepresidenan Indian Company EIC (1781-1785) di Bengkulu.
"Kami memberikan gelar kehormatan adat kepada Reda Manthovani yang merupakan Jamintel Kejagung RI dengan gelar Datuk Payung Negara, yang merupakan nama lain dari Kerajaan Selebar," kata Datuk Raja Penghulu atau Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Provinsi Bengkulu, Tantawi Jauhari dikutip antaranews.com, Sabtu, 27 Juli 2024.
Penganugerahan gelar ini memiliki makna yang mendalam bagi Reda Manthovani. Dengan gelar Datuk Payung Negara, Reda diharapkan dapat mengayomi dan memajukan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Tren Positif, Pengguna QRIS di Bengkulu Meningkat 44,42 Persen Hingga Juni 2024
BACA JUGA:Dukungan Meluas untuk Petani Mukomuko dalam Pertarungan Hukum Melawan PT DDP
Sebuah harapan besar yang disematkan pada sosok yang memiliki garis keturunan bangsawan ini.
Dalam sambutannya, Reda menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Lembaga Adat Melayu Bengkulu. Ia merasa tersentuh karena pengakuan ini sekaligus menjadi pengingat akan jejak leluhurnya.
"Ini menelusuri jejak leluhur. Terima kasih telah memberikan penghormatan ini dari Lembaga Adat Melayu dan mengingatkan kembali masa-masa jejak orang tua hingga leluhur saya yang memang keturunan asli Bengkulu," ujarnya dengan penuh haru.
Reda berharap dengan gelar kehormatan ini, dirinya dapat lebih mengingat kembali masa-masa kedua orangtuanya dan leluhur selama di Bengkulu.
BACA JUGA:Dari Musuh Menjadi Pelindung, Mantan Pemburu Harimau Diusulkan Jadi Duta Harimau