JAKARTA, RAKYATBENGKULU.COM - Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan penjualan di tengah stagnasi pasar otomotif di Indonesia.
Pasar mobil Indonesia tahun ini diprediksi akan sulit menembus angka 900 ribu unit.
Berdasarkan perhitungan matematis, penurunan sebesar 15 persen pada semester pertama dibandingkan tahun lalu menunjukkan bahwa total penjualan mobil kemungkinan besar akan berada di bawah 900 ribu unit pada akhir tahun.
"Untuk meningkatkan penjualan Hyundai, kami konsisten dengan strategi kami dalam memperkenalkan produk baru seperti All New Kona Electric dan Ioniq 5N. Kami akan melanjutkan upaya ini di semester kedua tahun ini," ujar Fransiscus dikutip antaranews.com, Minggu, 28 Juli 2024.
BACA JUGA:Pertamina Dukung Kegiatan Otomotif Lewat Produk Berkualitas, Merangkul Bakat dan Minat Masyarakat
BACA JUGA:Astra Financial Perkuat Dukungan pada Industri Otomotif dengan Sponsor Platinum GIIAS 2024
Fransiscus menambahkan bahwa Hyundai telah menurunkan asumsi pasar mobil ke level 800 ribu unit.
Selain memperkenalkan produk baru, Hyundai juga berkomitmen untuk tidak menaikkan harga produk, sejalan dengan imbauan dari Pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian.
Menurut Fransiscus, Hyundai menunjukkan keseriusan dalam mendukung kebijakan pemerintah dengan langkah-langkah signifikan.
Seperti memperkenalkan mobil listrik pertama di Indonesia, membangun ekosistem stasiun pengisian daya, pabrik perakitan, dan baru-baru ini mendirikan pabrik baterai mobil listrik pertama di dalam negeri.
BACA JUGA:Bank Indonesia Optimis Inflasi Bengkulu 2024 Sesuai Target Nasional
BACA JUGA:GAIKINDO Prediksi Populasi Mobil Hybrid Capai 70 Ribu Unit di Akhir 2024
"Semua ini merupakan bukti keseriusan kami untuk bergandengan tangan dengan pemerintah dalam membangun industri otomotif tanah air tercinta, Indonesia," kata dia.
Fransiscus juga menyambut baik peningkatan penjualan sejumlah agen pemegang merek (APM) yang mencapai lebih dari 10 persen di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun ini.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa regulasi yang mengatur insentif saat ini, pengenalan produk baru, dan program penjualan yang menarik, khususnya mobil listrik, telah berhasil meningkatkan pasar mobil di Indonesia.