Husein Mutahar menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan gotong royong dalam pelaksanaan tugas pengibaran bendera.
Pada tahun 1968, pertama kali dibentuk Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang terdiri dari 66 orang siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Polemik Jilbab Paskibraka, KPAI Tuntut BPIP Tinjau Ulang Standar Pakaian
BACA JUGA:Tolak Politik Diskriminasi, Anggota DPD Menyayangkan Pelepasan Jilbab Paskibraka
Pada saat itu, nama Paskibraka masih dikenal sebagai Pasukan Pengibar Duplikat Bendera Pusaka.
Perkembangan hingga Kini
Paskibraka menjadi bagian yang sangat penting dari setiap peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Mereka terdiri dari 3 kelompok, yakni Tim 8, Tim 17, dan Tim 45 yang melambangkan tanggal Proklamasi 17 Agustus 1945.
Dimana setiap tim memiliki tugas dan peran khusus dalam prosesi pengibaran bendera.
BACA JUGA:Dewan Pertimbangan MUI Bengkulu: Paskibraka Putri Dilarang Berjilbab Menodai Kemerdekaan
BACA JUGA:36 Calon Paskibraka Rejang Lebong Dibekali Materi Wawasan Kebangsaan
Paskibraka Nasional merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.
Setiap provinsi mengirimkan 2 wakil, 1 pria dan 1 wanita, yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus.
Tugas dan Pelatihan
Paskibraka tidak hanya sekadar bertugas pada upacara peringatan kemerdekaan.
Mereka dilatih dengan disiplin tinggi, mental yang kuat, dan semangat nasionalisme.