RAKYATBENGKULU.COM - Dalam program acara "Main Hakim Sendiri," Dokter Boyke membahas berbagai risiko yang dapat timbul akibat sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Pembahasan ini dimulai dari pertanyaan yang diajukan oleh Desta, salah satu host acara tersebut.
Desta bertanya, "Risiko apa, Dok, yang terjadi kalau sering gonta-ganti pasangan dalam hubungan seksual?"
Menanggapi pertanyaan tersebut, Dokter Boyke menjelaskan beberapa konsekuensi serius yang dapat terjadi.
BACA JUGA:PWI Pusat Kutuk Dugaan Aksi Boikot Porwanas oleh Oknum Pengurus PWI Provinsi yang Dibekukan
BACA JUGA:Simak di Sini, Apa Saja Keunggulan Sepeda Motor Honda ADV 160
"Pertama yang jelas adalah penyakit HIV/AIDS, dan Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat karena angka kasusnya semakin naik. Kedua, si perempuannya bisa kena yang namanya kanker mulut rahim, belum lagi penyakit-penyakit kelamin lainnya, dan kalau terjadi kehamilan, risikonya semakin besar," jelasnya.
Dokter Boyke juga menyoroti bahaya tambahan yang muncul jika kehamilan tidak diinginkan terjadi dalam konteks hubungan seksual dengan pasangan yang tidak resmi.
Situasi seperti ini seringkali berujung pada tindakan aborsi, yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan wanita.
Desta kemudian menanyakan alternatif pengamanan dalam hubungan seksual bebas dengan bertanya, "Bagaimana kalau menggunakan alat pengaman dalam melakukan hubungan seksual tersebut yang bukan pada pasangan resminya?"
BACA JUGA:Gerindra Resmi Berikan B1 KWK Ke Paslon Helmi Hasan dan Mian di Pilgub Bengkulu 2024
BACA JUGA:Promo Pahlawan, Raih Kesempatan Punya Honda ADV 160 dengan Angsurannya Hanya 1,6 Juta
Dokter Boyke dengan tegas menjawab, "Tidak ada opsi, pokoknya say no to free sex."
Ia menekankan bahwa praktik bergonta-ganti pasangan tidak dibenarkan baik dari segi kesehatan maupun agama.
Hubungan seksual seharusnya hanya dilakukan dengan pasangan resmi atau dalam ikatan pernikahan.
Selain membahas risiko bergonta-ganti pasangan, Dokter Boyke juga memberikan tips untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Asyik, Ini Kesempatan Kamu Punya Matic Premium Honda dengan Promo Pahlawan: Simak Lengkapnya di Sini
BACA JUGA:Beda Gaya Menentukan Jenis Kelamin: Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Dokter Boyke
Menurutnya, kunci utama adalah komunikasi yang baik antara suami dan istri serta saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Komunikasi dan satu, kita sama pasangan itu kita menikah bukan dengan bidadari, dia juga menikah bukan dengan pangeran. Terimalah segala kekurangan dan kekurangan daripada pasangan kita," ungkapnya.
Dalam hal kebutuhan seksual yang tidak sejalan antara pasangan, Dokter Boyke menyarankan untuk tetap berkomunikasi dan mencari waktu yang tepat bagi keduanya.
"Kemampuan seorang laki-laki itu ditentukan juga dari kesabaran dia. Kalau dia mau istirahat, oke. Maunya jam berapa? Serangan fajar oke nggak. Misalnya dia mau minta malam, kita harus ngertiin dia," jelasnya.
BACA JUGA:Istri Rigen Hamil Anak Ketiga Meskipun Pakai KB IUD, Ini Penjelasan Dokter Boyke
BACA JUGA:Begini 7 Cara Mengolah Kecambah Kacang Hijau dengan Benar
Ia menambahkan bahwa memaksakan hubungan seksual tanpa keinginan bersama hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat merusak keharmonisan rumah tangga.
"Daripada kita melakukan hubungan seks tapi dianya juga ogah-ogahan atau terpaksa, jangan melakukan pikiran yang selalu jelek," kata Dokter Boyke menutup pembahasannya.
Dengan menjaga komunikasi yang baik dan saling pengertian, pasangan suami istri dapat membangun hubungan yang harmonis dan sehat, baik secara fisik maupun emosional.