RAKYATBENGKULU.COM - Bank Indonesia (BI) melakukan sejumlah strategi untuk akselerasi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar go digital.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Anastuty Kusumowardhani, mengatakan BI memiliki lima strategi untuk meningkatkan produksi, promosi dan penjualan, edukasi keuangan digital, akses keuangan, dan pembayaran.
"Digitalisasi akan meningkatkan produksi, promosi dan penjualan, serta edukasi keuangan digital untuk meningkatkan literasi," kata Anastuty dikutip antaranews.com, Rabu, 28 Agustus 2024.
Anastuty juga mengatakan program peningkatan akses keuangan melalui digitalisasi antara lain dilakukan melalui SIAPIK, BISAID dan BM Pembiayaan.
BACA JUGA:Layanan Haji Dikeluhkan, Nasrullah Jasam: Semua Syarikah Mengalami Kendala
BACA JUGA:BMKG: Waspadai Gelombang Laut Tinggi dan Banjir Rob di Pesisir Indonesia, Termasuk Bengkulu
Selanjutnya, pembayaran dioptimalkan dengan menggunakan sistem pembayaran untuk UMKM.
Bank Indonesia juga membangun infrastruktur yang mendukung ekosistem pembayaran digital dengan mengimplementasikan sistem seperti QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi UMKM yang lebih mudah.
"Dengan demikian, UMKM dapat go digital dari hulu ke hilir, meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar mereka," ujarnya.
Digital Mindset Kunci Transformasi Digital UMKM
Anastuty juga mengatakan digital mindset menjadi kunci dari transformasi digital pada UMKM agar go digital dan naik kelas.
BACA JUGA:Awas! Ini Bahaya Konsumsi Natrium pada Makanan Kemasan
"Teknologi akan terus berkembang. Untuk itu, pola pikir UMKM harus terus beradaptasi dengan inovasi, mempelajari hal-hal yang baru dan memanfaatkan inovasi-inovasi yang ada," kata Anastuty.
Economie Digital Indonesia diprediksi dapat tumbuh hingga mencapai 110 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025, utamanya didorong oleh e-Commerce.