RAKYATBENGKULU.COM - Pisang kepok, yang dikenal dengan nama ilmiah Musa balbisiana, adalah salah satu varietas pisang yang sangat populer di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara.
Pisang kepok memiliki buah yang cukup besar dengan bentuk segi empat atau oval, kulit berwarna hijau saat belum matang, dan berubah menjadi kuning atau kuning keemasan ketika matang.
Kadang-kadang, buah pisang kepok juga dapat menunjukkan bercak cokelat saat sudah sangat matang.
Jika Anda tertarik untuk membudidayakan pisang kepok, penting untuk memerhatikan beberapa aspek utama dalam perawatannya hingga masa panen.
BACA JUGA:Menjaga Bumi, Kanopi Hijau Indonesia Bangun Sumber Energi Bersih di SMA Sint Carolus
BACA JUGA:Shio Tikus di Tahun 2025: Tantangan dan Peluang Karier di Tahun Ular Kayu
Berikut adalah tips dan langkah-langkah yang lebih detail untuk budidaya pisang kepok yang telah kami rangkum dari berbagai sumber di Rakyatbengkulu.com:
1. Pemilihan Lokasi dan Persiapan Tanah
Iklim dan Lokasi
Pisang kepok membutuhkan iklim tropis dengan suhu stabil 25-30°C dan curah hujan 1.500-2.000 mm per tahun.
Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh dan memiliki ventilasi baik untuk mencegah kelembaban berlebihan yang bisa menyebabkan penyakit.
Media Tanah
- Pilih tanah yang subur, gembur, dan memiliki drainase baik. Idealnya, tanah memiliki pH antara 5,5-6,5. Tanah lempung berpasir atau lempung berhumus sangat baik.
- Lakukan pengolahan tanah dengan membajak atau membalik tanah hingga kedalaman 30-40 cm untuk memperbaiki aerasi dan mempermudah pertumbuhan akar.
BACA JUGA:Tips Menanam Bawang Merah dalam Polybag, Berkebun di Halaman Rumah Jadi Menyenangkan