REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Sebanyak 742 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup telah menjalani pemeriksaan kesehatan berupa skrining sifilis dan HIV/AIDS.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit infeksi menular seksual (IMS) di kalangan warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Curup, Ronaldo Devinci Talesa, menjelaskan bahwa skrining dilakukan kepada seluruh warga binaan dan tahanan, dengan jumlah total 742 orang.
742 WBP Lapas Kelas II A Curup Jalani Screening HIV/AIDS--badri/rakyatbengkulu.com
“Skrining ini melibatkan warga binaan dari berbagai daerah seperti Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Lebong, serta beberapa wilayah lain di Bengkulu,” ujar Ronaldo.
Dalam proses skrining, Lapas Kelas IIA Curup bekerja sama dengan petugas kesehatan dari empat puskesmas serta satu yayasan.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah ada warga binaan yang terinfeksi sifilis atau HIV/AIDS.
BACA JUGA:Kronologi Pelaku Curanmor Dihajar Massa, Satu Pelaku Masih Dalam Pengejaran Polisi
BACA JUGA:Cara Menanam Jahe dalam Pot, Solusi Pasokan Rimpang yang Terbatas
Pemeriksaan ini merupakan upaya penting dalam menjaga kesehatan warga binaan dan mencegah penyebaran penyakit menular.
"Dari hasil skrining awal, belum ditemukan indikasi adanya warga binaan yang terinfeksi sifilis atau HIV/AIDS. Namun, kami akan melaksanakan skrining tahap kedua dalam waktu dekat untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh warga binaan tetap terjaga," tambah Ronaldo.
Selain skrining IMS, pihak Lapas Kelas IIA Curup juga menggelar tes urine secara acak terhadap 30 orang per blok.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Pastikan Kesejahteraan TKBM Pelabuhan Pulau Baai Meningkat di Masa Depan
BACA JUGA:7 Sikap Sederhana yang Menjadikan Kamu Tampak Menarik dan Stylish
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan penggunaan narkoba atau zat terlarang lainnya.