RAKYATBENGKULU.COM - Budidaya kubis adalah proses menanam dan merawat tanaman kubis untuk menghasilkan sayuran yang lezat dan bergizi.
Kubis, yang termasuk dalam keluarga Brassicaceae, sering digunakan dalam berbagai masakan. Untuk sukses dalam budidaya kubis, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda ikuti. Berikut adalah panduan praktis yang dirangkum Rakyatbengkulu.com untuk Anda: BACA JUGA:Diskominfo Kota Bengkulu Lakukan Identifikasi Terkait Disinformasi Pilkada 2024 BACA JUGA:BKSDA Bengkulu Kembali Pasang 3 Perangkap Harimau di Bengkulu Utara untuk Mengatasi Konflik dengan Masyarakat 1. Persiapan Lahan Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh selama 6-8 jam sehari. Pastikan tanah memiliki sistem drainase yang baik. Gemburkan tanah dengan mencangkul atau membajak, lalu campurkan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan. Idealnya, pH tanah berkisar antara 6,0 hingga 7,5; lakukan pengapuran jika perlu. 2. Pemilihan Benih Pilih varietas benih yang sesuai dengan iklim dan pasar. Varietas seperti 'Tropicana' atau 'Copenhagen' sangat direkomendasikan. BACA JUGA:Pemasangan Lampu Jalan Umum di Mukomuko, Alokasikan Anggaran Rp1 Miliar BACA JUGA:Resep Roti Bakar dengan Krim Kopi Ala Chef Devina Hermawan, Cocok untuk Sarapan Pagi Sebelum ditanam, rendam benih dalam air hangat selama 2-4 jam untuk meningkatkan daya tumbuh. 3. Penanaman Anda dapat menanam kubis di musim kemarau atau hujan, tergantung pada varietas dan kondisi lokal. Tanam benih di bedengan dengan jarak 40-60 cm antar tanaman dan 60-70 cm antar baris. Pastikan kedalaman tanam sekitar 1-2 cm dan lakukan penyiraman secukupnya setelah penanaman. 4. Perawatan Tanaman Jika ada benih yang gagal tumbuh, lakukan penyulaman dengan menanam benih baru. Lakukan pemupukan bertahap dengan pupuk NPK sesuai rekomendasi. BACA JUGA:Resep Chicken Nugget Ala Chef Devina Hermawan Layaknya Kanzler dan Fiesta BACA JUGA:Rincian Pagu Dana DAK Fisik 2025 untuk Provinsi Riau: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur Pemupukan kedua bisa dilakukan setelah 2-3 minggu. Amati tanaman secara rutin untuk mengendalikan hama, seperti ulat kubis, dengan insektisida nabati, serta lakukan rotasi tanaman untuk mencegah penyakit. 5. Pengairan Jaga kelembapan tanah, terutama pada musim kemarau. Penyiraman sebaiknya dilakukan di pagi atau sore hari, dan pastikan tidak ada genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk. 6. Pemanenan Kubis siap dipanen ketika kepala sudah padat dan berwarna hijau cerah, biasanya 60-90 hari setelah tanam. Gunakan pisau tajam untuk memotong batang kubis, dan hindari menariknya agar tidak merusak akar tanaman lain. BACA JUGA:Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem bagi Petani Hortikultura BACA JUGA:Cara Efektif Mengatasi Busuk Buah pada Labu Siam 7. Pasca Pemanenan Simpan kubis di tempat yang sejuk dan kering, dengan suhu ideal antara 0-4°C. Jual kubis di pasar lokal atau supermarket dalam kondisi segar dan menarik. 8. Pascapanen dan Pengolahan Kubis dapat diproses menjadi berbagai produk, seperti kimchi, sauerkraut, atau sayur segar. Pastikan pengemasan dilakukan dengan baik untuk menjaga kesegaran dan kualitas kubis saat dipasarkan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan peluang sukses dalam budidaya kubis. BACA JUGA:7.034 Pelajar di Rejang Lebong Wajib Miliki e-KTP, Proses Perekaman Sudah Mencapai 60 Persen BACA JUGA:Pendaftaran Petugas KPPS Rejang Lebong Ditutup, Kebutuhan di Seluruh TPS Terpenuhi Selalu perhatikan kondisi tanaman dan lingkungan untuk penyesuaian yang diperlukan. Selamat mencoba!